Â
Pengembangan kurikulum menuju efektifitas dan berkualitas dalam tataran satuan pendidikan atau madrasah ada dasarnya ada empat unsur yang perlu diperhatikan yaitu , (1) Merencanakan, merancangkan, memprogam bahan ajar dan pengalaman belajar. (2) Karateristik peserta didik. (3) Tujuan yang akan dicapai. (4) Kriteria-kriteria untuk mencapai tujuan.[9]
Â
Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa komponen atau organ dari anatomi organisme kurikulum yang utama adalah tujuan, isi atau materi, proses atau sistem penyampaian, media, dan evaluasi. Organ-organ tersebut harus memiliki keterkaitan, kesinambungan, dan saling membangun satu sama lain sehingga bisa menjadi sebuah sistem yang utuh dan bisa berjalan dengan normal. Oleh karena itu, dalam pengembangan kurikulum perlu mengkaji komponen dalam organ kurikulum tersebut. Menurut Robert S. Zais yang dikutip oleh Zainal Arifin[10] menyatakan bahwa dalam pengembangan kurikulum perlu memperhatikan komponen penggeraknya yakni lembaga atau orang yang mengadakan pengembangan, pengambilan keputusan, penetapan kegiatan pembelajaran, realitas implementasinya, penelitian sistematis tentang masalah, dan pemanfaatan teknologi dalam pengembangan kurikulum.Selain menekankan pada komponen, dalam pengembangan kurikulumÂ
Â
juga perlu mengkaji tentang model atau pola pengembangan kurikulum. Model pengembangan kurikulum. Model pengembangan kurikulum merupakan cara untuk mendeskripsikan, menganalisis dan membuat skema dari organism kurikulum. Seperti halnya manusia, untuk menemukan penyakit dalam tubuhnya perlu adanya pemeriksaan atau penelitian secara mendalam ataupun karena sebab adanya tekanan pada psikisnya maka perlu cara-cara khusus dalam penganannya. Karena setiap manusia memiliki latar belakang yang berbeda sehingga bisa jadi penyakitnya juga berbeda oleh karena itu penanganannya juga menggunakan cara yang berbeda tentu dengan pengembangan masalah yang berbeda pula. Sama halnya dengan  kurikulum, penggunaan model pengembangan kurikulum disetiap tingkat tingkat satuan pendidikan juga harus berbeda karena setiap sekolah tersebut memiliki ciri khas, kurikulum, karakter peserta didik, dll yang berbeda dengan sekolah yang lainnya.
Â
Dalam pengembangan kurikulum, ada beberapa mekanisme atau tahapan yang perlu dilalui, diantaranya: Studi kelayakan dan kebutuhan, penyusunan konsep awal perencanaan kurikulum, pengembangan rencana untuk melaksanakan kurikulum, pelaksanaan uji coba kurikulum di lapangan, pelaksanaan kurikulum, pelaksanaan penilaian dan pemantauan kurikulum, pelaksanaan perbaikan dan penyesuaian.[11] Prosedur pengembangan kurikulum tidaklah sesederhana sebagaimana yang kita bayangkan selama ini dan dilakukan oleh pengembang kurikulum amatir, terlebih pada madrasah/sekolah unggulan yang dituntut untuk selalu lebih unggul disbanding dengan sekolah lainnya. Pengembangan kurikulum ternyata mempunyai rambu-rambu yang harus dipatuhi dengan seksama. Jika tidak mengikuti aturan atau prosedur yang ditetapkan akan mengakibatkan penyimpangan-penyimpangan yang berakibat kualitas pendidikan tidak mencapai hasil maksimal atau label sekolah unggulan yang dilabelkan padanya tidak akan sejalan dengan output yang dihasilkan.
Â
Pengembangan kurikulum mempunyai mikanisme, yaitu berupa tahapan-tahapan dari mulai studi pendahuluan hingga akhirnya penilaian tentang keberhasilan kurikulum maupun perbaikan-perbaikan atau penyesuaian-penyesuaian yang harus dilakukan. Banyak faktor yang harus diperhatikan dalam prosedur pengembangan kurikulum. Satu dengan yang lainnya saling terkait dan saling mendukung. Jika ada faktor tertentu yang tidak disertakan maka jalannya pelaksanaan kurikulum akan terganggu.
Â
- Kesimpulan