Nabi berkata, "Aku akan berikan kepadamu anak unta."
Orang itu heran, "Rasulullah, untuk apa anak unta?" tanyanya.
"Lho, bukankah unta hanya melahirkan unta?" jawab beliau.
Kisah ini diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Tirmidzi. Kecerdasan bahasa tercermin dengan begitu elegan dalam candaan Sang Nabi di atas. Tanpa ada unsur dusta atau merendahkan. Ya, seekor unta terlahir dari induk unta, dan unta dewasa pasti dulunya hanyalah seekor anak unta.
Para alim dan faqih dalam dunia Islam sangat memperhatikan kecerdasan bahasa ini. An-Naisaburi misalnya memberi judul kitab tafsir beliau dengan Ghara'ibul Qur'an wa Ragha'ibul Furqan. Betapa indah irama dan simetri kata-katanya atau murwakanti kalau istilah bahasa Sunda.
Terlalu banyak contoh dan ragam kecerdasan bahasa yang bisa kita temukan. Termasuk puisi Tapi-nya Sutardji Calzoum Bachri yang uniknya senafas dengan ide utama dari lagu How Blue Can You Get yang dipopulerkan oleh BB King pada tahun 1964.
Jarum jam menunjukkan pukul 6 pagi. 12 jam tanpa listrik. Deadline unggahan nilai ke aplikasi e-report diperpanjang. Tapi  tulisan ini telah tiba di ujungnya. Â
Selamat hari Selasa!
*Pak Dani adalah kolega saya di sebuah sekolah kecil di perbatasan Garut-Tasikmalaya, SMA Al-Wahid.