Meski demikian, Bupati Sudewo enggan legowo untuk mundur dari jabatannya. Memaksa DPRD Pati mengusulkan hak angket pelengseran Sudewo.
"Kalau rakyatnya sudah nggak mau dipimpin, dia itu bupatinya siapa? Nggak tau diri" begitulah komentar masyarakat.
3. Kepemimpinan dan Kepekaan
Dua contoh kepemimpinan di atas yang jauh berbeda karakter, menunjukkan bahwa kepemimpinan lekat dengan kepekaan.
Hal ini menyangkut kecerdasan emosional (EQ), oleh sebab itu seorang pemimpin harus mampu merasakan apa yang dirasakan oleh yang dipimpinnya.
"Seringkali kita menjadi pemimpin tapi tidak sadar kita hanya menjadi pemimpin untuk diri sendiri bukan orang lain" akibatnya kita tidak bisa peka dengan apa yang orang lain rasakan, ini berbahaya.
Pemimpin yang demikian hanya akan bertingkah arogan dan tinggi hati.
Kepekaan bisa dilatih dengan banyak interaksi dan hidup mengakar dengan yang dipimpin. Sehingga menimbulkan kemistri dan ikatan batin, dengan demikian pemimpin akan efektif menguatkan pengaruhnya.
Semoga makin banyak pemimpin yang mempertontonkan kepekaan terhadap mereka yang dipimpinnya bukan sekadar konten melainkan tulus membangun.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI