Mohon tunggu...
Dodi Bayu Wijoseno
Dodi Bayu Wijoseno Mohon Tunggu... Administrasi - Belajar, membuat hidup lebih indah

Penyuka Sejarah, hiking dan olah raga

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Film Kadet 1947, Epiknya Kisah Nyata Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

28 November 2021   14:33 Diperbarui: 28 November 2021   14:42 3317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film Kadet 1947. Sumber: kompas.com

Pada operasi tersebut Jenderal Spoor mengerahkan 2 kompi pasukan payung elite Belanda KST (Korps Speciale Troepen) yang diterbangkan langsung dari pangkalan Andir dan diterjunkan untuk menguasai Pangkalan Udara Maguwo.  Dengan cepat Pangkalan Udara Maguwo dikuasai meskipun pasukan pertahanan pangkalan telah melawan sekuat tenaga dan terpaksa harus mengundurkan diri karena kalah jumlah dan teknologi. Dari Maguwo Jendral Spoor mendatangkan batalion pasukan darat dari Pangkalan Udara Kalibanteng Semarang yang langsung bergerak menguasai kota Yogyakarta dan menawan sejumlah pejabat penting Republik Indonesia. Pasukan TNI langsung melancarkan perang gerilya terhadap Belanda sejak saat itu.

Hanya 3 bulan setelah peristiwa Agresi tersebut, Jenderal besar Sudirman dari markas gerilyanya bersama para komandan lapangan TNI berhasil menyusun strategi Serangan Umum. Serangan besar-besaran TNI bersama laskar pejuang yang didukung segenap rakyat terhadap kedudukan Belanda di Yogyakarta berhasil dilakukan pada tanggal 1 Maret 1949 sehingga dikenal sebagai Serangan Umum 1 Maret 1949. Serangan Umum tersebut berhasil menguasai kota Yogyakarta selama 6 jam dan membuka mata dunia bahwa Republik Indonesia dan TNI masih utuh. Serangan umum tersebut memberikan posisi tawar yang kuat Indonesia dalam diplomasi dan mengakhiri petualangan militer Belanda di Indonesia. Fakta sejarah mencatat bahwa hingga perang berakhir Belanda tidak mampu menemukan Jenderal Sudirman dan induk pasukan TNI.

Jenderal Sudirman juga digambarkan dalam salah satu adegan di Film Kadet 1947 ketika menyelamatkan para kadet dari tangan pasukan Belanda, ketika dikisahkan dalam film tersebut mereka nekat pergi menyeberangi garis demarkasi untuk mengambil onderdil pesawat yang dibutuhkan dari pesawat yang jatuh.


Pada porsinya memberikan wawasan sejarah kepada generasi penerus mengenai sejarah dirgantara bangsa Indonesia

salah satu adegan dalam Film Kadet 1947.Sumber gambar: imdb.com
salah satu adegan dalam Film Kadet 1947.Sumber gambar: imdb.com

Apresiasi yang tinggi perlu kita berikan kepada sutradara dan para pemain yang telah berusaha sekuat tenaga untuk menyampaikan pesan dalam Film Kadet 1947 ini. Pada porsinya Film Kadet 1947 ini telah memberikan wawasan sejarah kepada generasi penerus mengenai sejarah besar dirgantara bangsa Indonesia yang mungkin belum banyak dituliskan di dalam buku-buku sejarah. 

Sebagaimana diketahui bahwa penguasaan teknologi dirgantara juga menjadi salah satu tolok ukur majunya sebuah negara. Fakta sejarah membuktikan di umurnya yang masih sangat muda dan belum memiliki banyak ahli teknologi dirgantara di tahun 1947, Angkatan Udara Republik Indonesia telah mampu melakukan operasi pengeboman udara ke sejumlah sasaaran strategis milik Belanda dan berhasil meskipun dilakukan dengan sumber daya yang sangat terbatas. 

Jika suatu waktu ada kesempatan main ke Yogyakarta mampirlah sebentar ke Museum Pusat TNI Angkatan Udara Dirgantara Mandala di kawasan Bandara Udara Adisucipto, di museum tersebut terdapat narasi lengkap tentang sejarah kedirgantaraan Indonesia. Di sana terdapat pula sejumlah pesawat yang pernah dioperasikan TNI-AU dan telah dimuseumkan termasuk pesawat angkut legendaris C-130B Hercules dan pembom strategis buatan Rusia yang sangat ditakuti Belanda pada masa konfrontasi Irian Barat: Tupolev TU-16.

Museum Pusat TNI Angkatan Udara Dirgantara Mandala, Yogyakarta. Sumber gambar: tni-au.mil.id
Museum Pusat TNI Angkatan Udara Dirgantara Mandala, Yogyakarta. Sumber gambar: tni-au.mil.id

Semoga ke depannya diproduksi film-film bertema perjuangan lainnya karena banyak pertempuran hebat tentara dan rakyat Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan 17 Agustus 1945 yang tidak kalah seru dengan film-film  perang besutan Hollywood . Kecanggihan teknologi teknis  yang telah tersedia saat ini memungkinkan visualisasi kembali kisah sejarah seperti saat terjadinya di masa lalu . Satu lagi yang dapat dilihat dari film ini bahwa perjuangan  mempertahankan kemerdekaan Indonesia melibatkan kerja sama banyak sekali pihak dan tidak hanya menonjolkan satu karakter saja sehingga rangkaian narasi perjuangan di masa lalu dapat tersampaikan secara utuh . Sekali lagi salut!

Referensi:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun