Membaca di bulan puasa terasa berbeda meskipun tidak banyak buku yang ada dalam daftar ini. Ada ketenangan tersendiri saat menyelami lembar demi lembar, ditemani udara subuh yang masih sejuk atau menjelang berbuka saat energi mulai menurun. Sering kali, saya menandai bagian penting yang masuk untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Mengikuti Kajian atau Ceramah Online
Di sela-sela aktivitas harian, saya juga menyempatkan diri mengikuti kajian secara offline maupun online. Beruntung, sekarang banyak platform yang menyediakan kajian Islami maupun pengembangan diri. Saya biasanya mendengarkannya saat menyiapkan buka puasa atau sebelum tidur. Kadang, ada satu dua kalimat yang begitu mengena berujung menjadi bahan diskusi dengan suami atau bahkan masuk catatan jurnal Ramadan.
Untuk Kajian offlinenya, alhamdulillah Ramadan kali ini banyak waktu kami habiskan di masjid kampus Universitas Muhammadiyah Palangka Raya. Juga sesekali ikut kajian di masjid dekat rumah, alhamdulillah momennya mendukung sehingga akses pada kajian tidak pernah ada kendala.Â
Mengikuti Kursus Online
Saya juga menyempatkan diri mengikuti kursus online dari berbagai platform. Tidak perlu kursus yang berat, cukup yang bisa memberikan manfaat nyata dalam kehidupan sehari-hari. Saya pilih kursus Digital Marketing untuk mengembangkan blog pribadi, karena kebetulan tahun ini saya ingin benar-benar fokus mengembangkan blog yang sudah lama saya diamkan.
Mencatat dan Merenungkan Ilmu yang Didapat
Saya percaya bahwa ilmu akan lebih melekat jika dituliskan terlebih juga jika dipraktikkan. Oleh karena itu, saya membuat jurnal Ramadan yang berisi:
Pelajaran baru yang didapatkan setiap hari.
Refleksi dari kajian atau buku yang dibaca.
Target perkembangan intelektual yang ingin dicapai selama Ramadan ini.
Dengan mencatat, saya bisa tracking dan melihat sejauh mana perkembangan diri dan apa saja yang perlu perbaikan kedepannya. Jurnal ini juga menjadi pengingat diri agar tidak berhenti belajar meskipun Ramadan telah berlalu.
Bagi diriku sendiri, Ramadan bukan hanya tentang menahan lapar dan haus, tetapi juga tentang pertumbuhan intelektual yang membawa manfaat jangka panjang. Selalu saya tekankan ingin memastikan bahwa setelah Ramadan berlalu, kebiasaan belajar dan mencari ilmu tetap terjaga. Dengan mengisi waktu dengan ilmu yang bermanfaat, saya tidak hanya meningkatkan wawasan, tetapi juga membentuk kebiasaan yang akan terus berkembang di bulan-bulan berikutnya. Ramadan ini adalah kesempatan emas untuk tumbuh, baik secara spiritual maupun intelektual, dan saya tidak ingin melewatkan apalagi menyia-nyiakannya.