Mohon tunggu...
FX. Djonny Limena
FX. Djonny Limena Mohon Tunggu... Lainnya - Karyawan Swasta

Berkelimpahan Untuk Berbagi.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Cukup, Tidak Cukup, Bisa Cukup!

6 Desember 2022   14:20 Diperbarui: 6 Desember 2022   14:19 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

              Sahabat, pernah mengalami kondisi keuangan  semakin besar penghasilan justru semakin kurang ? 

Itulah realita kehidupan, banyak hal yang  membuat kondisi terasa makin kurang walaupun penghasilan bertambah dari tahun ketahun.   Penyebabnya bisa karena kita sendiri, atau juga  karena pengaruh dari luar (khususnya sekitar tempat kita hidup).

                   Pengaruh luar yang berdampak dan mudah dideteksi  adalah inflasi, karena pemerintah selalu memberikan gambaran mengenai tingkat inflasi ini. Dengan inflasi   sadar tidak sadar,  pengeluaran kita akan meningkat setiap tahunnya berkisar pada nilai inflasi (mungkin sekitar 4-7 %).  Dengan kata lain jika  kita  membeli kebutuhan hidup yang sama, tidak dikurangi tidak dilebihkan, dibandingkan tahun lalu, kita akan memerlukan tambahan uang sekitar 4-7%. Atau dengan kata lain kemampuan kita untuk membeli akan berkurang antara  4-7 %.  Tentunya gambaran ini bersifat umum, tidak sedikit  barang-barang kebutuhan hidup mengingkat harganya diatas inflasi, mungkin yang baru kita rasakan adalah bahan bakar. 

Peningkatan harga akibat inflasi dikaitkan dengan penghasilan kita seharusnya bisa kita prediksi, sehingga kita bisa membiasakan dan terbiasa untuk memastikan penambahan biaya hidup disekitar angka inflasi, dan pada umumnya pemerintah juga menyesuaikan peningkatan biaya ini dengan meningkatkan Upah Minumun Regional (UMR).  Beruntung bagi  Pekerja atas hal ini, namun bagi pengusaha akan lebih sulit tentunya. 

Pertanyaan lebih dalam, kalau gitu kenapa kita merasakan tidak cukup walau inflasi sudah bisa diprediksi dan juga disesuaikan dengan peningkatan upah ?

                    Faktor emosional lebih berperan dalam hal ini.  Setiap kita mendambakan hidup yang lebih baik, sebagai contoh mengenai transportasi, mungkin yang biasa naik motor karena penghasilannya meningkat dan jika dihitung bisa cicil mobil, maka mulailah memberanikan diri cicil mobil walau mungkin belum terlalu perlu. Tanpa disadari estimasi mampu membayar angsuran  tidak diimbangi dengan kemampuan untuk memprediksi pengeluaran-pengeluaran lain, bensin, tol perawatan dan yang paling besar yaitu..... memenuhi kebutuhan emosi, tiap minggu liburan, tiap liburan lebih berlibur lagi, sehingga biaya membengkak segara signifikan. Pada akhirnya saat terima gaji hari itu juga habis dialokasikan untuk membayar kewajiban-kewajiban  diluar dugaan. 

Lalu bagimana caranya atau meminimalisi hal tersebut  terjadi ?.                   

Berikut beberapa tips sederhana yang bisa membantu kita mencegah perasaan kurang dan selalu kurang :

  • Alokasi dana pada saat gajian/memperoleh penghasilan, dan yang paling penting adalah menyiapkan cadangan.
  • Setiap pengeluaran harus  PERLU dan MENGHASILKAN, artinya alokasi pengeluaran seperti yang sudah direncanakan.
  • Mengurangi keluar rumah jika tidak sangat perlu, karena dari pengalaman keluar rumah masa kini itu identik dengan extra cost yang tidak diduga baik karena iseng-iseng jajan atau terjebak  memanjakan mata dan emosi,  namun membuat kantong kering.
  • "Kurangi"  dan "Tambahkan"  ; "kurangi" alokasi pengeluaran  atas hal-hal yang tidak memberikan nilai tambah, "tambahkan" alokasi pada cadangan maupun hal-hal yang lain dan bermanfaat dikemudian hari.
  • Yang terakhirdan terpenting  adalah "kelola hati", karena yang membuat kita dihargai bukan berapa banyak merek terkenal menempel ditubuh kita, namun berapa banyak kebaikan yang keluar dari diri kita.

           Tidak mudah menjalankannya, namun pada orang-orang yang pernah mengalami bagaimana kekurangan uang,  tidak ada orang yang membantu, bahkan didatangi oleh profesional Collector untuk menagih, maka tindakan-tindakan  diatas bisa mulai dijalankan,  bahka dibiasakan sehingga menjadi kebiasaan positip bagi kita semua.  

Pada akhirnya kebiasaan-kebiasaan positip tersebut akan mengurangi perasaan kita selalu kurang dan tidak bersyukur akan apa yang telah diterima, bahkan membuat hidup ini lebih bahagia dalam segala kekurangan. 

Semangat merenungkan, berdoa dan menjalankan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun