Mohon tunggu...
Djuminten
Djuminten Mohon Tunggu... Wiraswasta - Dalem Solo

Hanya penumpang gelap yang gemar nasi Padang dan senang ngumpet.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Suatu Senja

28 Februari 2021   22:16 Diperbarui: 28 Februari 2021   22:38 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aci keluar warung. Dia bermain dengan kardus. Entah apa yang ada di kepalanya.

Bocah itu pastilah kenyang dengan debu jalanan kota, dinginnya malam yang menusuk belulang, atau perlakuan kejam para penghuni jalanan lainnya.

Barangkali kepalanya serupa Ancol atau Dufan. Penuh gemerlap lampu dan mainan yang menyenangkan.

Berkhayal sebagai putri dengan segala keindahannya.

"Kasihan kamu nak ...." gumamku.

***

Tanganku menggenggam 10 ribuan di saku celana sebelah kanan.

Tak apa kataku ....

Ibu ini lebih membutuhkan. Bensinku masih cukup untuk perjalanan pulang.

Biarlah tak apa ... lirih hatiku mengikhlaskan.

"Bu, ini buat ibu. Maaf sedikit." Tanganku menuju genggamannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun