Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Merekonstruksi Kuliner Kuno Nusantara dari Era Ratusan Tahun Lalu

30 Oktober 2022   07:34 Diperbarui: 30 Oktober 2022   08:41 828
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pakar gastronomi merekonstruksi kuliner kuno berdasarkan bacaan dari prasasti dan relief candi (Sumber: FB Minta Harsana)

Informasi tentang makanan dan minuman dari buku karya Barrett Jones (Dokpri)
Informasi tentang makanan dan minuman dari buku karya Barrett Jones (Dokpri)

Menu olahan ikan lain Harang-harang Kyasan atau sidat bakar manis. Hidangan ini diracik berdasarkan informasi di Prasasti Watukura serta relief Candi Borobudur dan Candi Prambanan. Dalam menu ini, ikan sidat dimasak dengan cara dipanggang dan diberi bumbu rasa manis. Ikan sidat dipilih karena mudah ditemui di sungai-sungai di sekitar Candi Borobudur.

Menu sayuran yang sudah direkonstruksi berupa Kwelan Haryyas atau sayur batang pisang. Menu ini direkonstruksi berdasarkan informasi di Prasasti Mantyasih, Prasasti Paradah, dan relief Candi Borobudur.

Sumber data arkeologi juga menyebut dwadal (dodol),  twak (tuak), kinca (dari fermentasi sari asam jawa), dan legen (dari sari bunga kelapa).

Betapa kuliner kita amat sangat kaya. Kuliner kuno yang tertulis pada prasasti menunjukkan ratusan tahun lalu Nusantara memiliki kuliner unik dan mantap. Semoga banyak epigraf mampu membaca prasasti sehingga pakar gastronomi mampu merekonstruksi data kuliner itu.***

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun