Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Peran Komunitas di Kota Tua Jakarta

28 April 2019   06:56 Diperbarui: 28 April 2019   09:09 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lapak KPBMI di Museum Bank Indonesia (Dokpri)

Di Museum Bank Indonesia pada 26-28 April 2019 berlangsung ajang  'Young Entrepreneur Gathering 2019'. Museum itu dipilih karena terletak di kawasan Kota Tua Jakarta. 'Young Entrepreneur Gathering 2019' merupakan bagian dari Creative Youth at Indonesian Heritage Sites yang didanai oleh Citi Foundation bekerja sama dengan UNESCO. 

Kegiatan itu merupakan program dukungan terhadap pengembangan bisnis bagi para wirausahawan muda untuk mengambil manfaat dari situs-situs warisan budaya dan destinasi wisata di Indonesia. Program bantuan dari Citibank dan UNESCO itu berjalan sejak 2017. Dukungan mereka berupa pelatihan bisnis, digital marketing, financial literacy, dan pengembangan branding usaha.

Saat ini terdapat 100 calon penerima manfaat program tersebut. Mereka disyaratkan berusia 18 sampai 35 tahun. Juga secara berkala mengadakan kegiatan di Kota Tua. Para penerima manfaat program itu bergerak di sepuluh sektor industri kreatif, yakni kuliner, musik, kerajinan tangan, seni pertunjukan, wisata berbasis komunitas, desain produk, seni murni, obat-obatan tradisional, produk fashion, dan kecantikan. 

Panitia mengharapkan selama tiga hari penyelenggaraan terbangun jejaring di antara para wirausaha muda, serta mendorong munculnya inovasi kreatif dalam mengembangkan bisnis yang terinspirasi nilai-nilai budaya dan sejarah Kota Tua. 

Komunitas peserta kegiatan (Dokpri)
Komunitas peserta kegiatan (Dokpri)

Komunitas

Banyak peserta muda berpartisipasi dalam Pasar Muda Kreatif itu. Lantai pertama Museum Bank Indonesia digunakan untuk ajang kuliner dan produk para wirausahawan muda. 

Ada yang menjual makanan, ada pula minuman dan jenis kuliner lain. Semua produk sebelumnya dikurasi oleh panitia. Di sela-sela acara ada pertunjukan seni budaya, jelajah pusaka, hingga workshop. 

Lantai kedua berkumpul sejumlah komunitas. Mereka mendapat tempat satu meja. Ada yang berpameran dan membagikan brosur. Ada pula komunitas yang menjajakan produk. Dalam meja itu komunitas memajang profil dan enam foto kegiatan. Kelompok Pemerhati Budaya dan Museum Indonesia (KPBMI) termasuk di dalamnya. 

Banner kegiatan (Dokpri)
Banner kegiatan (Dokpri)

KPBMI memajang juga produk yang telah dihasilkan berupa buku dan komik. Beberapa komik dibagikan secara gratis kepada pengunjung anak-anak, sementara buku prasasti dibagikan kepada para pelajar tingkat SMTA. Hari ini, pukul 13.00-14.00 KPBMI akan mengadakan sinau aksara Pallawa secara gratis. 

Aksara Pallawa berasal dari abad-abad awal sekitar abad ke-5. Asalnya dari India. Nanti para peserta diajarkan menulis nama.  Komunitas lain mengadakan workshop kaligrafi dan workshop membatik.

Di Kota Tua Jakarta, komunitas merupakan ujung tombak kegiatan. Langkah selanjutnya adalah membina komunitas dan benar-benar memperhatikan istilah komunitas. Peran komunitas di Kota Tua sangat besar karena menghidupkan suasana dan kegiatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun