Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kisah Arca Kunta Bima dan Arca Tidak Sempurna di Candi Borobudur

17 Desember 2016   08:58 Diperbarui: 17 Desember 2016   09:12 1381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para pengunjung berusaha menyentuh arca Kunta Bima (Dokpri)

Keterangan menarik diperoleh dari Serat Centhini yang disusun kira-kira pada 1814-1830. Dalam pupuh 105, hal. 59-60, Jilid II, Serat CenthiniLatin dikatakan demikian, “Tampaklah sangkar batu yang dikerjakan halus dan rumit. Sangkar itu berisi satu buah arca besar, tetapi pengerjaannya kira-kira belum selesai...”.

Soekmono yakin kalau uraian Serat Centhini tentang Candi Borobudur menggambarkan keadaan candi itu sebelum diusik oleh Hartmann pertama kalinya. Dengan demikian arca yang kurang sempurna itu tentunya berasal dari stupa induk.

Candi Borobudur memang menarik untuk dibicarakan. Mudah-mudahan silang pendapat tentang arca yang tidak sempurna itu akan segera terselesaikan dengan penelitian yang terarah dan mantap.***

Penulis: Djulianto Susantio


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun