Tak ada lagi preman yang berteriak-teriak mencari muatan untuk Trans Jakarta karena sudah ada halte bis yang nyaman. Bis juga tak lagi ngetem lama karena sudah diatur waktunya.
Warga yang tadinya mager perlahan mulai rajin naik angkutan umum dan berjalan kaki. Cobalah lihat trotoar di sepanjang jalan protokol Sudirman - Thamrin.Â
Para milenial dan eksekutif muda, bahkan para bos berdasi tak malu lagi berjalan kaki dan naik angkutan umum. Jakarta sudah bisa disejajarkan dengan Singapura untuk wilayah tertentu seperti sekitar jalan protokol Sudirman -Thamrin.
Memang tidak mudah untuk menata Jakarta secara keseluruhan, namun paling tidak tahap awal sudah dimulai. Sebagai ibukota Jakarta menggambarkan wajah suatu negara.Â
Apabila tampak kumuh maka negara tersebut dianggap miskin, namun bila terlihat tertata rapi menunjukkan kemakmuran negeri tersebut.
Orang Indonesia memang terkenal malas berjalan kaki. Apalagi sekarang ada ojek online yang membuat orang semakin mager alias malas bergerak, apa saja bisa dilakukan secara online.Â
Tentu ini berpengaruh besar buat kesehatan tubuh. Tubuh yang jarang bergerak akan menimbulkan berbagai macam penyakit. Anies sadar akan hal ini sehingga perlu strategi khusus untuk membuat orang Indonesia, khususnya Jakarta, mau berjalan kaki walau dengan sedikit terpaksa.
Strategi pelebaran trotoar merupakan solusi jitu untuk menyehatkan warga Jakarta, terutama bagi para magerwan magerwati agar mau berjalan kaki, walaupun jalanan masih saja tetap macet.Â
Biarkan saja seleksi alam yang bekerja, suatu saat orang akan bosan dengan kemacetan dan memilih menggunakan transportasi umum serta berjalan kaki untuk beraktivitas di tengah kota Jakarta.