Mohon tunggu...
Diyana Fitriyah
Diyana Fitriyah Mohon Tunggu... Guru - GURU

seorang guru yang ingin terus belajar dan berkarya sebagai bagian dari bakti yabg tidak boleh berhenti

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya

29 Februari 2024   10:00 Diperbarui: 29 Februari 2024   10:04 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tari Masal SDN Penggilingan 05

Sarana dan Prasarana: Sarana dan Prasarana, seperti meja, kursi, papan tulis, komputer, dan perangkat lainnya, juga merupakan bagian penting dari ekosistem sekolah. Mereka memengaruhi cara interaksi antara siswa dan guru serta memberikan dukungan untuk kegiatan pembelajaran.

Tari Masal SDN Penggilingan 05
Tari Masal SDN Penggilingan 05

Lingkungan Fisik: Hal-hal seperti cahaya, udara, air, suhu, dan kelembaban juga merupakan faktor penting dalam ekosistem sekolah. Lingkungan fisik yang nyaman dan aman dapat mempengaruhi kesejahteraan siswa dan kinerja akademis mereka.

Interaksi antara komponen biotik dan abiotik ini menciptakan lingkungan belajar yang unik di setiap sekolah. Misalnya, kualitas udara dan pencahayaan yang baik dapat meningkatkan konsentrasi siswa dan hasil belajar mereka, sementara hubungan antara siswa dan guru dapat memengaruhi iklim sosial dan psikologis di sekolah. Melihat sekolah sebagai ekosistem membantu kita memahami pentingnya menjaga keseimbangan dan keberlanjutan dalam berbagai aspek kehidupan sekolah, mulai dari aspek akademis hingga kesejahteraan sumber daya manusianya.

Dalam menjaga keberlanjutan dan keseimbangan ini dibutuhkan pemetaan kekuatan sekolah dengan pendekatan berbasis aset bukan pendekatan yang berbasis defisit. Paradigma berpikir dengan pendekatan aset akan memberikan banyak manfaat dalam memberdayakan kekuatan- kekuatan sekolah dalam mewujudkan cita-cita bersama. Manfaat dari paradigm berpikir aset akan mendorong pemahaman positif dalam mengelola sumber daya atau aset yang dimiliki, baik dibidang sumber daya manusia, sosial, politik, fisik, agama dan budaya. Tentunya paradigm ini juga menjadi cara untuk mengoptimalkan kekuatan-kekuatan tersebut, selain itu dampak dari paradigm berpikir aset ini adalah resilience atau ketahanan mental sehingga ekosistem sekolah akan terjaga keberlanjutannya karena dapat memandang sebuah tantangan menjadi sebuah ruang untuk tumbuh dan berkembang dengan baik, tidak hanya itu paradigm ini akan melibatkan semua piak sesuai dengan peran dan potensinya ( right man at right place) sehingga akan mewujudkan sinergitas dan kolaborasi positif yang menunjang ekosistem sekolah yang positif.

Dalam pemetaan kekuatan sekolah berbasis aset ini, seorang pemimpin sekolah harus dapat membangun kolaborasi ini dengan pendekatan apresiasi inquiry dalam menggerakan komunitas sekolah melalui perubahan positif yang brdasarkan pengalaman dan harapan di masa yang akan datang. Tentunya metode management dari Inquary Apresiate dan pendekatan aset ini memiliki titik persamaan dan saling mendukung dalam melakukan perubahan yang menfokuskan pada kekuatan-kekuatan yang ada di dalam sekolah. Pemimpin sekolah yang dapat menerapkan pemetaan berbasis aset dengan menggali potensi yang dimiliki SDM dalam ekosistem tersebut dengan prinsip inquiry apresiatif akan dapat menjadi penggerak perubahan yang akan membentuk iklim sekolah yang dinamis, inklusif, dan berorientasi pada pertumbuhan bagi semua anggota komunitas sekolah.

Dengan demikian, inquiry apresiatif memiliki potensi besar untuk membentuk nilai-nilai kebajikan dalam konteks sekolah, baik itu nilai-nilai seperti empati, kepedulian sosial, karakter, tanggung jawab sosial, maupun lingkungan belajar yang positif. Melalui pendekatan ini, sekolah dapat menjadi tempat yang tidak hanya fokus pada pencapaian akademis, tetapi juga memperkuat pembentukan karakter dan moral yang kokoh pada siswa serta seluruh anggota komunitas sekolah. Nilai-nilai kebajikan tersebut dikuatkan karena pendekatan apresiasi inquiry ini menghargai kekuatan, potensi, serta kontribusi yang dimiliki setiap individu.

Coaching memiliki banyak manfaat yang dapat mendukung terlaksananya inquiry apresiatif dalam mendukung pemetaan sekolah dengan pendekatan berbasis aset. Berikut adalah beberapa manfaat coaching dalam konteks ini:

Peningkatan Pemahaman dan Kompetensi: Melalui coaching, para pemimpin dan staf sekolah dapat meningkatkan pemahaman mereka tentang pendekatan inquiry apresiatif dan pendekatan berbasis aset. Seorang coach dapat memberikan bimbingan, umpan balik, dan sumber daya yang diperlukan untuk mengembangkan kompetensi mereka dalam menerapkan kedua pendekatan ini dengan efektif.

Pendorong Refleksi dan Pertumbuhan Pribadi: Coaching mendorong refleksi mendalam dan pertumbuhan pribadi. Dengan membimbing individu atau kelompok dalam proses refleksi tentang kekuatan, potensi, dan nilai-nilai sekolah, seorang coach dapat membantu mereka memperkuat pemahaman tentang nilai-nilai berbasis aset dan bagaimana menerapkannya dalam pemetaan sekolah.

Mendorong Inovasi dan Solusi Berbasis Komunitas: Melalui coaching, individu atau kelompok dapat diajak untuk menjelajahi solusi inovatif dan berbasis komunitas untuk meningkatkan pemetaan sekolah. Seorang coach dapat memfasilitasi proses inquiry apresiatif yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan sekolah, membantu mereka mengidentifikasi kekuatan dan sumber daya yang ada di dalam komunitas mereka Meningkatkan Kolaborasi dan Keterlibatan: Coaching dapat membantu meningkatkan kolaborasi dan keterlibatan semua anggota komunitas sekolah dalam proses pemetaan berbasis aset. Seorang coach dapat memfasilitasi diskusi, pertemuan, dan sesi kolaboratif yang mendorong partisipasi aktif dari semua pemangku kepentingan, memungkinkan mereka untuk berkontribusi dalam pembangunan pemetaan sekolah yang inklusif dan berkelanjutan.

Pembangunan Kepemimpinan yang Kuat: Coaching dapat membantu dalam pembangunan kepemimpinan yang kuat di tingkat individu, tim, dan sekolah. Seorang coach dapat membantu para pemimpin sekolah mengidentifikasi kekuatan dan potensi kepemimpinan mereka, serta membimbing mereka dalam mengembangkan keterampilan dan strategi kepemimpinan yang diperlukan untuk mendukung pemetaan sekolah dengan pendekatan berbasis aset. Hal ini dapat direncakan oleh pemimpin ekosistem dengan memanfaatkan prakarsa perubahan yang dituangkan dalam canva BAGJA yaitu Buat pertanyaan, Ambil pelajaran, Gali mimpi, Jabarkan rencana, dan Atur eksekusi .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun