Mohon tunggu...
Divia Ayu Prihatina
Divia Ayu Prihatina Mohon Tunggu... Tutor - Mahasiswa Pendidikan Sosiologi FIS UNJ

Education is Investation

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Digitalisasi Masyarakat: Potret Realitas Sosiologi sebagai Ilmu Sosial di Ruang Digital

30 Oktober 2022   14:23 Diperbarui: 30 Oktober 2022   14:47 983
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Era digital seolah membuat masyarakat hidup terpisah, seiring dengan munculnya pandemi dan kapitalisme digital yang meminimalkan interaksi manusia, membuat nilai-nilai kehidupan sosial dalam masyarakat mulai dipertanyakan. Memang, pengoperasian digital berada di bawah kendali algoritma yang tidak netral, sehingga membahayakan kehidupan sosial masyarakat. Sosiologi bertugas melakukan kajian mendalam tentang kondisi sosial terkini dengan menyaring data yang diperoleh dari Socially Normalized Big Data untuk menginterpretasikan hal-hal sosial pada masa itu, era digital untuk membayangkan masa depan ilmu-ilmu sosial. Ilmu-ilmu sosial tidak bisa begitu saja dibebaskan untuk dikembangkan dan dibentuk oleh teknologi digital.

SIMPULAN

Memasuki dunia maya dengan hadirnya beberapa media online adalah sebuah status yang sinequanon. Demikian juga, kita tidak bisa menghindari komunikasi. Faktanya, menjadi masyarakat digital tidak dapat dihindari, tetapi kami lebih mungkin untuk berpartisipasi di dalamnya dengan kemampuan terbaik. Kebutuhan menjadi orang yang cerdas untuk memanfaatkan smartphone yang kita miliki juga menjadi dilema. Idealnya, semakin pintar alat yang memaparkan kita ke dunia maya, semakin pintar kita sebagai pengguna untuk memaksimalkan manfaatnya. Kita menjadi orang-orang pintar, selalu memperbarui untuk tetap terdepan dalam pembaruan ponsel cerdas terbaru.

Begini, kita menghabiskan waktu selalu ingin memasuki dunia maya ketika kita berada di dunia nyata. Merujuk pada penelitian yang menunjukkan bahwa 69% tempat tidur merupakan tempat tertinggi bagi masyarakat Indonesia untuk berpartisipasi di dunia maya, melalui online. Tak heran kita mengurangi aktivitas lain sebelum tidur (cut back) dan menggantinya dengan merawat smartphone kita terlebih dahulu dengan mengisi daya, menyimpannya di samping tempat tidur, bahkan tidak lupa untuk menonton pesan WA atau menonton berita terbaru secara online, bahkan mendengarkan ke beberapa kuliah online terlebih dahulu atau menonton film terbaru. Saat kita bangun, hal pertama yang kita lakukan adalah melihat pesan di smartphone kita, bukan doa bangun tidur. Tidak aman untuk pergi ke sekolah atau bekerja jika ponsel kita tertinggal di rumah. Saat rapat atau konferensi, tidak akan sempurna jika tidak menelusuri isi pesan singkat yang dikirim di grup WA atau BBM yang kami pantau. Saat mendengarkan khutbah jum'at mulut tidak bisa berbicara karena dengan iman akan membatalkan pahala sholat jum'at, tapi jari tidak bisa lepas dari BBM atau WA. Saat makan, bukan berdoa sebelum makan, tapi memotret makanan, mengunggah dan melaporkan melalui akun Facebook atau berbagi dengan teman di grup WA. Setengah abad yang lalu, efek perpindahan seperti itu terjadi dengan memuat aktivitas baru dan mengganti aktivitas sebelumnya dengan kehadiran televisi. Jika kita ramalkan dalam 50 tahun ke depan, kebiasaan baru apa yang akan menggantikan atau mengurangi aktivitas manusia dengan smartphone seperti saat ini?

DAFTAR PUSTAKA

Bungin, Burhan. 2009. Sosiologi Komunikasi. Jakarta: Kencana

Hasanah, A.N. 2017. Transformasi Gerakan Sosial di Ruang Digital. E-Societas. Universitas Negeri Yogyakarta.

Isbah, M.F. 2021. Perspektif Ilmu-Ilmu Sosial di Era Digital: Disrupsi, Emansipasi, dan Rekognisi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Kuswarno, Engkus. 2015. Potret Wajah Masyarakat Digital di Indonesia. Jurnal Communicate. vol. 1, (1)47-54.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun