Mohon tunggu...
Diva ayu Herdianasari
Diva ayu Herdianasari Mohon Tunggu... Mahasiswa

Menjadi mahasiswa yang memiliki minat di bidang kepenulisan dan menjaga pola hidup dengan berolahraga.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

"Manganan Tunggon", Tradisi Sedekah Bumi yang Menyatukan Warga dan Leluhur.

18 Oktober 2025   12:20 Diperbarui: 18 Oktober 2025   12:11 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: Makam leluhur dan tempat tradisi manganan tunggon                     

Tradisi merupakan sebuah hal yang menjadi hal rutin bagi masyarakat sekitar terlebih bagi seseorang yang mempercayainya, tradisi dilakukan bukanlah untuk menentang agama yang dianutnya tetapi tradisi tersebut dilakukan sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur yang telah melakukan pembabatan alas sehingga terciptalah sebuah Desa bernama Desa Mulyorejo Dusun Trembul. Karena jasa leluhur yang membuat masyarakat mendapatkan hasil dari perjalanannya. Kepercayaan tergantung kepada pola pikir masing-masing individu tetapi jika kepercayaan tersebut diyakini maka kepercayaan tersebut seringkali terjadi.

Di tengah perkembangan zaman yang membuat banyak orang melupakan sebuah tradisi yang sudah ada dan turun temurun dilakukan. Desa Mulyorejo dengan tradisi Manganan Tunggon yang dilakukan menjadi saksi bahwa kebudayaan yang terjadi bukan hanya tentang kepercayaan tetapi juga cara masyarakat untuk melestarikan tradisi dan kebudayaan yang terjadi sebelum-sebelumnya. Selain itu, kebudayaan bukan hanya sekedar peninggalan masa lalu,tetapi merupakan sebuah harapan, penghormatan, doa, dan cara mencintai dan melestarikan peninggalannya.

Ritual Manganan Tunggon bukan hanya pula sebagai bentuk sedekah bumi atau penghormatan kepada leluhur, dan rasa syukur kepada Tuhan, tetapi juga merupakan sebuah sarana untuk mempererat solidaritas sosial antar warga Desa Mulyorejo Dusun Trembul. Melalui Pelaksanaan manganan tunggon seperti dan kegiatan ritual seperti penyekaran, tahlilan, dan perayaan kesenian tayub, masyarakat menjadi lebih memahami tradisi yang ada dan juga mempererat hubungan sosial antar warga. Manganan Tunggon bukanlah sekedar ritual tahunan yang dilaksanakan, ,melainkan identitas budaya dan spiritual masyarakat Trembul. Tradisi tersebut mengajarkan pentingnya dalam menjaga hubungan dengan leluhur melalui tradisi tersebut, menghargai warisan lokal, dan menanamkan nilai-nilai moral bagi generasi muda yang sekarang maupun akan datang agar kearifan lokal yang terjadi tidak punah di tengah perkembangan zaman.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun