Mohon tunggu...
Dita Amelia
Dita Amelia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Suka kopi dan matcha

☆

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

4 Alasan Wanita Memilih Tidak Menikah

22 Juni 2022   06:30 Diperbarui: 22 Juni 2022   06:44 2130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
instagram.com/nadia_allure

Menikah, satu kata penuh makna, meskipun begitu intinya sesuatu yang indah, nggak sedikit orang yang mengharapkan gilirannya, jangan-jangan kamu salah satunya, hayyoooo.....

Namun, ternyata ada juga lho orang-orang yang memilih untuk hidup sendiri alias ngejomblo selamanya dari pada memiliki pasangan. Mungkin terdengar aneh bagi orang-orang yang hidup mengikuti alur.

Yaps! Alur kehidupan : jadi anak - sekolah - kerja - nikah - punya anak - meninggal. Sebenernya nggak ada yang benar nggak ada yang salah sih. Masing-masing kepala pasti memiliki pemikiran dan prinsipnya masing-masing. Yang salah adalah ketika memaksakan kehendak kita kepada orang lain. Contohnya: orang tua yang memaksa anaknya untuk menikah, padahal sang anak berprinsip untuk tidak menikah.

Saya yakin, dibalik wanita yang berprinsip 'ngejomblo selamanya' pasti ada hal-hal yang melatarbelakangi, seperti:

1. Takut suami selingkuh

Kalo ini sih pasti ketakutan semua wanita, entah yang memutuskan menikah maupun tidak. Yah.. gimana juga yaa, sudah banyak kejadian laki-laki yang nggak cukup sama istrinya saja, makanya kita para wanita perlu berpikir sejuta kali untuk menerima lamaran.

Apalagi yang pernah rame di akhir tahun lalu, adanya mentor poligami. Asli sih ini ngeselin banget. Bisa-bisanya mengajarkan untuk menikah lagi tanpa izin dari istri, bisa-bisaya blio juga yaqueen 2025 poligami merebak.

Daripada yakin 2025 poligami merebak, mendingan yakin 2025 nggak ada satu kasus pun kejahatan seksual di Indonesia pak, hehe.

2. Keinginan hidup independent
Keriwehan hidup ber-rumah tangga yang 'terlihat' membuat sebagian orang yang bercita-cita hidup independent enggan untuk menikah. Jalan-jalan ke luar negri sebulan sekali, menjadi pembisnis dengan jam terbang yang tinggi akan sangat indah dilakukan tanpa adanya seorang suami dan anak.

Walaupun anak bisa jadi penyemangat disaat sedang lelah, dan mungkin bisa saja jalan-jalan atau keperluan pekerjaan menjadi indah dengan adanya anak, namun wanita-wanita independent lebih menyukai kebebasan waktu, walaupun ada baby sitter yang membantu mengurus anak, rasanya kayak nggak afdol kalo ibu nggak ikutan ngurus.

Belom lagi cekcok dengan suami yang membuat pikiran tambah ruwet, duhhh kek mendingan kita nongki-nongki cantik sama temen nggak sih? Kalau sudah nikah kan nggak boleh keluar kalau suami nggak ngasih izin.

3. Merasa tidak dicintai
Seorang wanita yang semasa hidupnya tidak pernah merasakan dicintai mungkin saja ragu akan adanya orang yang mencintainya di kemudian hari.

Terkadang cinta bisa kita rasakan ketika mendapatkannya. Menyedihkan juga menjadi seseorang yang tidak pernah merasakan cinta. Alhasil buta mengenai percintaan, nggak tau apa kontribusi cinta ada di dunia ini.

Jangan salah paham dulu, cinta nggak hanya datang dari pasangan saja, tapi juga kerabat keluarga, teman, sahabat, orang sekitar.

Karena ragu dengan ada/tidaknya orang yang mencintainya kelak dan juga nggak paham apa itu cinta, akhirnya mereka memilih untuk hidup sendiri.

Daripada galau mikirin "ada nggak ya yang mau sama aku" mendingan action sekarang cari duit yang banyak biar kelak bisa adopsi anak tanpa mikirin siapa yang biayain. Toh memberi makan anak yatim pahalanya luar biasa, apalagi menghidupi, ngasih makan sampai dewasa, membiayai kebutuhan, menyekolahkan juga. Jadi bisa tetep dapet pahala juga walaupun nggak nikah hehehe...

4. Trauma
Level trauma lebih tinggi daripada takut. Orang-orang yang trauma dengan pernikahan pasti memiliki pengalaman yang tidak mengenakan dengan pernikahan, entah pengalaman pribadi atau orang terdekat.

Bisa saja di masa lalu mereka yang trauma diperlakukan tidak sewajarnya dengan mantan suaminya. Atau sewaktu kecil melihat pertengkaran orang tua yang menyebabkan ibu terluka atau sedih sehingga takut hal itu juga terjadi dengan dirinya. Sehingga memutuskan untuk hidup sendiri tanpa pasangan dirasa keputusan yang paling tepat.

Karena latar belakang masing-masing orang berbeda, yukk mulai sekarang jangan samain kamu sama orang lain.
Jangan paksa kehendakmu ke orang lain juga. Saling menghargai itu indah.

Awas aja ya kalau ada temanmu yang belom nikah, ikutan nge-bully :")

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun