Setelah merayakan Iduladha, banyak orang mulai sibuk mengolah daging kurban menjadi berbagai sajian lezat. Dari sekian banyak pilihan menu, rendang selalu menjadi salah satu favorit. Hidangan khas Minangkabau ini bukan hanya terkenal di Indonesia, tapi juga diakui dunia sebagai salah satu makanan terenak versi CNN Travel. Tidak heran jika rendang sering dijadikan pilihan utama untuk mengolah daging sapi kurban.
Hal yang menjadikan rendang begitu istimewa adalah kekayaan rempahnya. Bayangkan potongan daging sapi yang empuk dimasak berjam-jam dalam santan kelapa dan bumbu rempah seperti lengkuas, jahe, bawang merah, bawang putih, ketumbar, cabai merah, daun kunyit, dan daun jeruk. Proses memasaknya memang memakan waktu dan tenaga, tapi hasil akhirnya sebanding: tekstur daging yang empuk, bumbu yang meresap hingga ke dalam serat daging, serta aroma yang menggoda selera.
Rendang bukan hanya sekadar masakan, tapi juga wujud kesabaran, keterampilan, dan cinta dalam memasak. Tidak heran jika sajian ini sering muncul saat perayaan dan momen penting, termasuk setelah Iduladha, ketika daging segar melimpah di rumah-rumah. Bagi banyak orang, memasak rendang menjadi momen berkumpul keluarga di dapur, berbagi tugas dan cerita sambil menunggu rendang matang dengan sempurna.
Uniknya, rendang juga tahan lama, bahkan bisa disimpan berhari-hari tanpa basi jika dimasak dengan benar. Ini menjadikannya praktis untuk disimpan sebagai bekal, hidangan saat tamu datang, atau bahkan oleh-oleh. Tidak semua orang bisa memasak rendang yang pas---kuncinya ada pada api kecil, kesabaran, dan takaran rempah yang tepat. Tapi bagi mereka yang berhasil, rendang adalah jawaban terbaik dari pertanyaan: "Daging kurban ini enaknya dimasak apa ya?"
Jadi, jika Anda masih menyimpan stok daging kurban di kulkas, tidak ada salahnya mencoba membuat rendang. Tak hanya memanjakan lidah, tapi juga jadi pengalaman memasak yang penuh rasa dan makna.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI