Membaca merupakan hal dasar dari proses belajar, karena dengan membaca akan mendapatkan suatu informasi atau ilmu pengetahuan serta dapat berfikir kritis dari hasil membaca. Dengan membaca, kita dapat mengetahui apa saja informasi dan ilmu-ilmu yang ada di dunia.Â
Maka dari itu, membaca adalah hal yang paling penting dalam pengetahuan dan proses belajar.
Untuk menumbuhkan literasi di Indonesia, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meluncurkan Gerakan Literasi Sekolah yang bertujuan untuk menumbuhkembangkan budaya literasi di sekolah, meningkatkan kapasitas warga dan lingkungan sekolah agar literat, dan untuk menumbuhkembangkan budi pekerti peserta didik melalui pembudayaan ekosistem liteasi sekolah yang diwujudkan dalam Gerakan Literasi Sekolah agar mereka menjadi pembelajar sepanjang hayat.Â
Untuk mendukung dan meningkatkan literasi, maka dari itu sudah seharusnya di setiap sekolah terdapat perpustakaan dan pojok baca disetiap kelas sebagai wadah dan sarana peserta didik untuk bisa membaca.
Menciptakan pojok baca di setiap kelas adalah salah satu cara untuk menindaklanjuti program Gerakan Literasi Sekolah. Pojok baca merupakan sudut tempat para peserta didik untuk membaca. Di dalam pojok baca, disediakan beragam macam buku seperti tentang pendidikan, dongeng, dan buku bacaan lainnya.Â
Pojok baca dijenjang Sekolah Dasar harus dibuat dengan semaksimal mungkin agar dapat menarik perhatian peserta didik untuk membaca.
Sejalan dengan program tersebut, salah satu mahasiswi Universitas Pendidikan Indonesia yang sedang melaksanakan KKN membuat dan mengadakan pojok baca di salah satu Sekolah Dasar di Desa Cileunyi Kulon yaitu MI Al Istiqomah.Â
Sekolah tersebut tidak ada fasilitas perpustakaan bahkan pojok baca yang bisa mewadahi peserta didik untuk meningkatkan minat baca, maka dari itu Diska Irresta Andani dan dibantu oleh teman sekelompok lainnya yaitu Anisa Hafsah Sya’baniah, David Basar, Fanni Greis Lisetiani, dan Firsly Sekarrini Budi Frasanty mengadakan pojok baca pada setiap kelas dari kelas 1 sampai kelas 6 untuk menggalakan pentingnya literasi.
Sebelumnya, ketika datang ke sekolah tersebut terdapat banyak buku bacaan yang tertimbun di ruang guru dan memang tidak ada tempat seperti perpustakaan yang bisa menampung buku bacaan. Maka dari itu, Diska dan empat teman lainnya memanfaatkan buku tersebut agar bisa dibaca oleh peserta didik dengan membuat pojok baca di setiap kelas.