Isu lingkungan, cukup ramai menjadi perbincangan. Pengetahuan dan diskusi-diskusi terkait lingkungan pun menjadi penting untuk disampaikan dan dilakukan.
Salah satu isunya adalah tentang bagaimana hubungan yang tepat yang harus dimiliki manusia dengan alam. Â Untuk kemudian, sebuah cerita karya Shel Silverstein pada tahun 1964 dengan judul The Giving Tree, nampaknya dapat menjadi bahan diskusi dan pengajaran yang cukup relevan terutama bagi anak-anak.
Demikianlah kurang lebih ceritanya setelah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia.
Pohon Pemberi
Suatu hari ada sebuah pohon... pohon itu menyukai seorang anak laki-laki. Setiap hari anak laki-laki itu akan datang dan dia akan mengumpulkan dedaunan yang berjatuhan kemudian menjadikannya mahkota dan bermain seolah-olah seorang raja hutan. Dia akan memanjat pohon dan berayun di cabang pohon itu dan makan apel. Mereka juga bermain petak umpet. Dan ketika dia lelah, dia akan tidur di bawah naungan pohon itu. Anak laki-laki itu juga sangat menyukai pohon itu... Dan pohon pun merasa senang. Tapi seiring waktu berlalu, anak laki-laki itu bertambah besar. Dan pohon itu pun menjadi sering sendirian.
Kemudian suatu hari anak laki-laki itu datang menemui kembali pohon dan pohon itu berkata,
"Ayo, Nak panjatlah aku dan berayunlah di dahanku, makan apel dan bermain di bawah naunganku dan berbahagialah"
"Aku terlalu besar untuk memanjat dan bermain," kata anak laki-laki itu.
"Aku ingin membeli sesuatu dan bersenang-senang. Aku ingin sejumlah uang. Bisakah Kamu memberiku uang?"
"Maafkan aku." Kata pohon itu, "tapi aku tidak punya uang, aku hanya punya daun dan apel. Ambil apelku, Nak, dan jual di kota. Maka Kamu akan memiliki uang dan bahagia."
Anak laki-laki itu pun memanjat pohon dan mengumpulkan apelnya kemudian membawanya pergi. Pohon pun merasa senang.