Mohon tunggu...
Dipuraayu
Dipuraayu Mohon Tunggu... Guru - Primary Teacher

Betapa berharganya setiap detik kehidupan. Belajar, Berkarya, Berdzikir!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

The Giving Tree, Sebuah Cerita yang Mengajari Bagaimana Berhubungan dengan Alam

16 Juni 2021   10:14 Diperbarui: 16 Juni 2021   12:36 1233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Isu lingkungan, cukup ramai menjadi perbincangan. Pengetahuan dan diskusi-diskusi terkait lingkungan pun menjadi penting untuk disampaikan dan dilakukan.

Salah satu isunya adalah tentang bagaimana hubungan yang tepat yang harus dimiliki manusia dengan alam.  Untuk kemudian, sebuah cerita karya Shel Silverstein pada tahun 1964 dengan judul The Giving Tree, nampaknya dapat menjadi bahan diskusi dan pengajaran yang cukup relevan terutama bagi anak-anak.

Demikianlah kurang lebih ceritanya setelah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia.

Pohon Pemberi

Suatu hari ada sebuah pohon... pohon itu menyukai seorang anak laki-laki. Setiap hari anak laki-laki itu akan datang dan dia akan mengumpulkan dedaunan yang berjatuhan kemudian menjadikannya mahkota dan bermain seolah-olah seorang raja hutan. Dia akan memanjat pohon dan berayun di cabang pohon itu dan makan apel. Mereka juga bermain petak umpet. Dan ketika dia lelah, dia akan tidur di bawah naungan pohon itu.  Anak laki-laki itu juga sangat menyukai pohon itu... Dan pohon pun merasa senang. Tapi seiring waktu berlalu, anak laki-laki itu bertambah besar. Dan pohon itu pun menjadi sering sendirian.

Kemudian suatu hari anak laki-laki itu datang menemui kembali pohon dan pohon itu berkata,

"Ayo, Nak panjatlah aku dan berayunlah di dahanku, makan apel dan bermain di bawah naunganku dan berbahagialah"

"Aku terlalu besar untuk memanjat dan bermain," kata anak laki-laki itu.

"Aku ingin membeli sesuatu dan bersenang-senang. Aku ingin sejumlah uang. Bisakah Kamu memberiku uang?"

"Maafkan aku." Kata pohon itu, "tapi aku tidak punya uang, aku hanya punya daun dan apel. Ambil apelku, Nak, dan jual di kota. Maka Kamu akan memiliki uang dan bahagia."

Anak laki-laki itu pun memanjat pohon dan mengumpulkan apelnya kemudian membawanya pergi. Pohon pun merasa senang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun