Mohon tunggu...
Boby Lukman Piliang
Boby Lukman Piliang Mohon Tunggu... Politisi - Penulis, Penyair dan Pemimpi Kawakan

Penulis, Penyair dan Pemimpi Kawakan

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Dinamika Anak dan Istri Pejabat Sumbar di Pileg 2019

4 September 2019   08:09 Diperbarui: 4 September 2019   10:25 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
image by FaktualNews

Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) tahun 2019 telah selesai dilaksanakan. Komisi Pemilihan Umum sebagai pelaksana Pemilh telah pula mengumumkan dan menetapkan hasil perolehan suara serta daftar nama Calon Anggota DPR, DPRD Propinsi/DPRD Kabupaten/Kota terpilih. Bahkan, di beberapa Kabupaten dan Kota kursi DPRD telah diisi oleh anggota yang baru sejak awal Agustus silam.

Namun, pembahasan terkait pelaksanaan Pemilu itu tetap menarik untuk dilakukan. Tidak hanya terkait perolehan suara partai politik peserta pemilu beserta caleg calegnya, namun juga tentang strategi yang dimainkan oleh setiap parpol dan caleg dalam meraup dukungan dari pemilih.

Bagi sebagian partai politik, mereka menerapkan cara dengan memasang nama nama pesohor dan tokoh terkenal guna mendulang suara, namun bagi sebagian partai politik lain ada pula yang memakai cara mencalonkan keluarga atau lingkar dekat penguasa sebagai caleg dengan harapan akan mendapat keuntungan politik dari hal itu.

Jelas hal itu dilakukan untuk memperebutkan suara masyarakat agar dapat meraih sebanyak banyaknya suara hingga bisa mengisi kursi legislatif di daerah pemilihan. Cara ini terbukti cukup ampuh, meski dibeberapa daerah, hal itu urung bisa diterapkan.

Tak terkecuali untuk daerah Sumatera Barat, sebagaimana kita ketahui, di beberapa daerah pemilihan, dari ribuan caleg yang terdaftar dari parpol peserta pemilu, terdapat nama nama yang merupakan kerabat Gubernur, Wakil Gubernur dan Bupati, Walikota se Sumatera Barat. Nama nama itu diikutsertakan untuk mencoba peruntungan menjadi Anggota DPR-RI, DPRD Provinsi sampai DPRD Kabupaten dan Kota.

Banyak orang berpendapat keikutsertaan, kerabat dekat pejabat daerah sangat berdampak positif bagi upaya mendulang suara untuk lolos menjadi anggota parlemen, akan tetapi dalam prakteknya teori tersebut tidak pula sepenuhnya benar. Khusus untuk Sumatera Barat, hal itu menjadi sedikit anomali karena dari puluhan caleg yang merupakan kerabat pejabat justru tidak mendapat dukungan dari pemilih.

Faktanya, dalam Pileg 2019 silam, tiga mantan kepala daerah yaitu Sadiq Passadigoe, Fauzi Bahar dan Syamsul Rahim, gagal meraih dukungan dan melenggang ke Senayan. Ketiganya, tidak mampu meyakinkan pemilih untuk memberi kepercayaan kepada mereka sebagai wakil rakyat Sumbar di tingkat nasional.

Karakter masyarakat yang egaliter dan indipenden, membuat Pemilu di Sumatera Barat berlangsung dengan sangat dinamis. Meski mencalonkan diri dan pada awalnya diyakini akan mampu melenggang dengan mudah, ternyata ketiganya tidak bisa serta merta berhasil meraih dukungan. 

Fakta masa lalu bahwa mereka pernah menjabat sebagai kepala daerah selama dua periode tidak bisa menjadi ukuran untuk keberhasilan dalam kancah politik pemilu 2019 ini.

Namun disisi lain, cara ini juga ada yang berhasil. Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno yang juga Ketua Dewan Syuro Partai PKS Sumbar bias bernafas lega. 

Hal ini dikarenakan sang istri yaitu, Hj. Nevi Zuraina berhasil melenggang ke Senayan sebagai anggota DPR-RI. Nevi menyingkirkan rekan separtainya yang sudah menjabat selama tiga periode yaitu H. Refrizal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun