Mohon tunggu...
Dini Permata Indah
Dini Permata Indah Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya adalah seorang penulis dan pengamat sosial yang tertarik mengupas berbagai fenomena dalam kehidupan masyarakat kontemporer. Saya aktif menulis tentang isu pendidikan, budaya, dan perkembangan teknologi digital di Indonesia. Saya percaya bahwa tulisan adalah jembatan untuk membangun dialog konstruktif dan membuka wawasan baru. Saya ingin berkontribusi di berbagai platform media online dengan fokus pada artikel analisis sosial dan ulasan kebijakan publik. Saya berusaha menyajikan sudut pandang yang mendalam namun tetap mudah dipahami oleh pembaca umum. Setiap artikel yang saya tulis bertujuan untuk mengajak pembaca berpikir dan terlibat dalam diskusi yang membangun. Mari bertukar pikiran dan berdiskusi melalui tulisan-tulisan saya. Kritik dan masukan selalu saya diterima dengan terbuka untuk pengembangan kualitas konten saya yang lebih baik.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Lekung Senyum Abadi

28 Maret 2025   11:41 Diperbarui: 28 Maret 2025   11:41 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Puisi, (Sumber: Penulis)


Dalam bayang kenangan, tersimpul senyummu
Mengukir lukisan rindu yang tak terbendung
Sepenggal sinar matamu merekah lembut
Membelai mimpi-mimpi yang tergantung

Tiap lengkung bibir yang terukir indah
Bagaikan melodi yang mengetuk pintu hati
Mengalir dalam angan, memenuhi sepi
Memancing rindu yang selalu membanjiri

Tak perlu kata, tak perlu uluran 
Hanya senyummu yang bicara dalam diam
Mengusik segenap angan, membekas dalam jiwa
Membuat waktu terhenti, rindu pun mengalir lara

Senyummu, cahaya kecil yang menerangi
Jarak yang memisah, rindu yang menyelimuti
Dalam setiap detik, kau hadir tanpa suara
Membawa pulang kenangan, mengusir segala nestapa

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun