Mohon tunggu...
Dinda Safira
Dinda Safira Mohon Tunggu... Lainnya - hello

فَبِاَيِّ اٰلَاۤءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِ

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kontribusi Hadits Sebagai Sumber Pendidikan Islam

8 Juli 2020   23:57 Diperbarui: 3 Juni 2021   15:49 1882
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pokok ajaran islam bersumber pada dua pedoman yaitu Al-Qur'an dan Hadist,  kegunaan suatu Hadis dikaji dan dipahami agar dapat diketahui secara mendetail eksistensinya, ribuan jumlah suatu hadis bisa di pilih dan di teliti yang benar serta yang palsu, oleh sebab itu dapat diklarifikasi dan di kritik, di pahami dari segi kualitas dan kuantitas nya .

Pengertian yang disampaikan oleh mayoritas ahli hadits ialah: sesuatu  yang  di sandarkan kepada Nabi Muhammad SAW   baik  berupa perkataan, perbuatan,  pernyataan  (Taqrir)  dan  yang  sesamanya.

Pengertian  ini  mengandung empat macam unsur,yakni perkataan, perbuatan, pernyataan, dan sifat atau keadaan Nabi Muhammad SAW , semuanya hanya disandarkan pada beliau saja tidak termasuk yang disandarkan pada sahabat dan tidak pula pada tabi'in.

Pendidikan Islam bersumber dari acuan yang utama yaitu Al-Qur'an dan As-Sunnah, formulasi ini ada sejak masa Rasul sampai generasi tokoh pendidikan Islam saat ini.  

Sudah kita ketahui hadis merupakan segala sesuatu yang berkaitan langsung dengan Nabi Muhammad SAW maka dalam hal ini memberikan pengertian tentunya mengikuti displin ilmu yang telah di teliti oleh pakarnya.

Dalam pemikiran Islam kedudukan hadis sangatlah penting karena dapat memperkuat memperjelas berbagai persoalan yang ada dalam Al-Qur'an dan memberikan dasar pemikiran yang lebih kongkret mengenai penerapan aktivitas yang mesti dikembangkan dalam kehidupan manusia. 


Baca juga : Transformasional Kepemimpinan dalam Lembaga Pendidikan Islam

Banyak Hadis Nabi yang memliki relevasi ke arah dasar pemikiran dan implikasi langsung bagi pengembangan dan penerapan dunia pendidikan.

Dapat dilihat bagaimana posisi dan fungsi al-Hadts Nabi sebagai sumber pendidikan Islam yang utama setelah al-Qur'an. Eksistensinya merupakan sumber inspirasi ilmu pengetahuan yang berisikan keputusan dan penjelasan nabi dari pesan-pesan Ilahiah yang tidak terdapat dalam al-Qur'an, maupun yang terdapat dalam Al-Qur'an, tapi masih memerlukan penjelasan lebih lanjut secara terperinci.

Maka dari itu hadis hanya berkedudukan sebagai sejarah tentang keberadaan dan kehidupan Nabi Muhammad, niscaya perhatian ulama pada keshahihan suatu hadis sangat penting, kedudukan hadis pun sebagai salah satu sumber ajaran islam yang telah di sepakati oleh hampir seluruh ulama dan umat islam.

Artinya : "Barangsiapa yang taat kepada Rasul, sesungguhnya diapun taat kepada Allah" (QS.al-Nis, 4 : 80).

Artinya : "Apa yang diberikan Rasul kepadamu, ambillah. Dan apa yang dilarang bagimu, tinggalkanlah ..." (QS.al-Hasr, 59 : 7).

Dari ayat di atas, dapat dilihat dengan jelas, bahwa kedudukan al-Hadits Nabi Muhammad merupakan dasar utama yang dapat di gunakan sebagai acuan bagi pelaksanaan pendidikan Islam, dari contoh dan peraturan-peraturan yang diberikan Nabi, merupakan suatu bentuk pelaksanaan pendidikan Islam yang dapat ditiru dan dijadikan referensi teoritis maupun praktis.

Baca juga : Menelisik Lembaga Pendidikan Islam lewat Potret Muslim Indonesia

Pada sisi lain hadis Nabi berkedudukam seabagai sejarah tentang keberadaan dan kehidupan Nabi Muhammad SAW niscaya perhatian ulama terhadap sanad hadis akan berbeda dengan yang sekarang.

Kajian pendidikan hadits sangat luas. Hadits tidak hanya qauli, hadits fi'li dan hadits taqrir melainkan juga sirah nabawiyah. Hadits sebagai bagian dari sumber ilmu pengetahuan dan pengembangan keilmuan pendidikan, tidak hanya memberikan informasi tentang apa yang  diperbuat oleh Rasul melainkan komponen-komponen sejarah yang mengitarinya dan bagaimana suatu peristiwa terjadi. 

Dengan demikian dalam pendidikan islam  hadits dipandang sebagai sumber rujukan, sumber informasi dan konfirmasi ilmu pengetahuan, menjadi dasar dan landasan berfikir dalam pengembangan keilmuwan.

Pertumbuhan dan perkembangan hadits pada setiap fase dapat ditegaskan bahwa adanya proses pendidikan dan semangat ilmiah pada waktu itu. Hal ini dapat dilihat pada aktifitas sahabat dalam mempelajari hadis.

Pernyataan ini didukung oleh realitas sejarah yang menunjukan fase pendidikan zaman Rasulullah. Pada masa rasul pun sudah bermunculan lembaga-lembaga pendidikan seperti rumah Al-Arqam dan Kuttab. 

Baca juga : Pentingnya Mengajarkan Pendidikan Islam Dimulai dari Usia Dini

Ada beberapa yang dapat dilihat dari hadis yang merupakan sumber pendidikan islam yaitu hadis yang menjadi materi dalam pendidikan islam, hubungan sebuah hadis dengan motivasi belajar, hadis dan semangat ilmiah, pemberi motivasi dalam menuntut ilmu pengetahuan.

Pendidikan islam yang diturunkan dari Nabi Muhammad SAW yaitu sebagai Rahmatal Lil Alamin yang ruang lingkupnya tidak terbatas, disampaikan secara utuh dan lengkap yang di muat berita gembira beserta peringatan, yang di katakan nya merupakan kebenaran mutlak, sebagai evaluator dan tercemin juga sebagai uswah hasanah yang dijadikan suri tauladan.

Hal itu dapat dilihat dari bagaimana cara Nabi melaksanakan proses belajar mengajar, sehingga dalam waktu singkat mampu diserap oleh para sahabat, evaluasi yang dilaksanakan sehingga bernilai efektif dan efisien.

Kesemua itu merupakan figur yang ada pada diri Rasulullah Saw. dan menjadi model bagi seluruh aktivitas manusia sebagai uswah al-hasanah yang telah dibimbing langsung oleh Allah SWT.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun