Mohon tunggu...
Dinda Amalia Zahra
Dinda Amalia Zahra Mohon Tunggu... Mahasiswa Univesitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam

Semoga tulisan-tulisan saya dapat memberikan manfaat dan menginspirasi pembaca.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perbandingan Metode dan Strategi Dakwah Kontemporer

22 Juni 2025   01:13 Diperbarui: 22 Juni 2025   00:23 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Metode dakwah mempunyai peranan penting dalam menyampaikan dakwahnya.  Apabila dakwah tidak menggunakan metode yang tepat, maka hasilnya pun akan tidak  maksimal. Kesadaran akan pentingnya metode dakwah sudah diakui oleh semua pihak di kalangan da'i. Lewat metode yang digunakan akan diprediksi sejauh mana keberhasilan  seorang da'i dalam menyampaikan dakwahnya. Dengan adanya metode dakwah maka  terjadilah interaksi antara da'i dan mad'u. Dalam penerapan metode, baik dalam dakwahnya  maupun yang lainnya, yang harus diperhatikan adalah tidak ada metode yang seratus persen  baik, tepat dan mengena, juga penerapan metode dakwah tidak selamanya berlaku dan  digunakan bagi semua orang.

Metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah  disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan. Metode dakwah memiliki  6 metode yaitu, Bil-Hikmah, Bil-Lisan, Bil-Haal, Bit-Tadwin, Fardiyah, dan Ammah. 

  • Bil-Hikmah 

Berdakwah dengan metode Bil-Hikmah, yaitu menguasai keadaan dan kondisi  (zuruf) mad'u-nya, serta batasan-batasan yang disampaikan tiap kali dakwah dilaksanakan.  Sehingga tidak memberatkan dan menyulitkan mereka yang didakwahi sebelum mereka siap sepenuhnya. 

  • Bil-Lisan 

metode dakwah bil-lisan perlu dipahami pada nilai yang paling dasar. Oleh karena itu,  metode merupakan cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar  tercapai sesuai dengan yang dikehendaki cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang dikehendaki atau ditentukan.  Sedangkan yang dimaksud dengan dakwah bil-lisan adalah proses dakwah dengan membahasakan pesan dakwah melalui penuturan lisan dengan suara yang dengannya pesan  dakwah itu semakin dapat tertanam pada diri da'idan dengannya pesan dakwah dapat didengar oleh mad'u.

  • Bil-Haal 

Konsep dakwah bil haal adalah upaya mentransfer ajaran Islam pada umat baik individu  ataupun komunitas melalui metode menyelesaikan persoalan yang dialami umat. 

  • Bit Tadwin 

Bit-tadwin yaitu metode dakwah melalui tulisan, setiap unggahan memiliki keterangan  gambar atau caption, dengan keterangan rinci pada gambar. 

  • Fardiyah 

Dakwah fardiyah (dakwah perseorangan) adalah pengerahan usaha seorang da'i terhadap  seorang untuk mengeluarkannya dari kegelapan kepada cahaya, dari kesesatan kepada  petunjuk, dari ketiadaan pegangan hidup kepada sikap komitmen pada jalan hidup islami.  Dakwah fardiyah ini ditekankan dengan tujuan memberi pengaruh terhadap orang yang  diseru dengan perkataan, perbuatan, keteladanan, dan program-program pendidikan yang  sempurna. 

  • Ammah

Dakwah Ammah adalah jenis dakwah yang dilakukan dengan menggunakan media lisan  dan ditujukan kepada khalayak ramai. Tujuan dari dakwah ini adalah untuk memberikan  pengaruh dan menyebarkan ajaran Islam kepada masyarakat luas. 

Strategi Dakwah Kontemporer adalah bahwa dakwah di era modern tidak dapat lagi mengandalkan metode konvensional semata, tetapi harus menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman, teknologi, serta dinamika sosial dan budaya masyarakat. Strategi dakwah yang efektif di era kontemporer harus mampu menggabungkan pendekatan tradisional dengan inovasi digital, seperti penggunaan media sosial, podcast, video dakwah, serta platform daring lainnya yang dapat menjangkau audiens yang lebih luas.  

Selain itu, pendekatan dakwah harus lebih inklusif dan humanis, menekankan dialog, toleransi, serta solusi yang relevan dengan permasalahan umat. Dakwah tidak boleh bersifat dogmatis dan kaku, tetapi harus komunikatif dan persuasif agar dapat diterima dengan baik oleh berbagai lapisan masyarakat, termasuk generasi muda yang lebih kritis dan terbuka terhadap berbagai perspektif.  

Strategi dakwah kontemporer juga perlu mempertimbangkan aspek psikologi dan kebutuhan spesifik audiens. Misalnya, pendekatan dakwah untuk anak muda bisa lebih efektif jika menggunakan narasi yang relate dengan kehidupan mereka, sedangkan bagi masyarakat urban, dakwah bisa dikemas dalam bentuk seminar, diskusi interaktif, atau kajian berbasis keilmuan yang lebih aplikatif. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun