Mohon tunggu...
Dinda Salsabila
Dinda Salsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa fakultas peternakan

saya suka mendengarkan musik,jalan-jalan naik motor

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Problematika Munculnya Istilah "Beban Keluarga"

7 Desember 2022   22:44 Diperbarui: 7 Desember 2022   22:53 1894
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : www.nabchelny.ruImage caption

Tentu saja istilah dari beban keluarga tidak asing lagi bagi kita, bahkan istilah ini sempat viral di media sosial, banyak konten kreator yang menjadikan beban keluarga sebagai konten dalam menarik penonton. Karena banyak yang penasaran tentang istilah itu, akhirnya muncul beberapa anggapan dari khalayak umum tentang pengertian dari beban keluarga itu sendiri.

Saya sendiri mengartikan bahwa beban keluarga adalah pengangguran yang masih menjadi tanggungan keluarga, yang merasa dirinya tidak memiliki kemampuan apapun sehingga tidak bisa diandalkan. Tentu saja hal tersebut kerap dirasakan oleh pemuda-pemudi Indonesia, kurangnya edukasi yang bisa meluruskan arti beban keluarga itu sendiri, sehingga istilah beban keluarga sendiri menjadi sebuah sesuatu yang salah dipikiran seseorang.

LALU APA ITU BEBAN KELUARGA ? 

Banyak persepsi yang salah tentang beban keluarga,keadaan merasa menjadi beban keluarga sendiri sering dialami oleh remaja hingga orang dewasa, sebenarnya istilah yang tepat bukanlah beban keluarga, dikarenakan anak merupakan anugerah yang diberikan oleh tuhan, tetapi kadang ada pengalaman tidak baik yang membuat seseorang merasa bahwa dirinya adalah beban keluarga.

PENGALAMAN  YANG BURUK.

Banyak sekali pengalaman buruk yang bisa menjadi penyebab dari munculnya pemikiran beban keluarga yaitu seperti kita tidak bisa menghasilkan apapun dan hanya menghabiskan uang orang tua, disaat kita gagal dan tidak bisa membuktikan kita bisa, bahkan saat kita hanya diam dan tidak melakukan apapun kita merasa bahwa kita adalah beban keluarga. Tentu banyak sekali pengalaman dan pikiran yang berasal dari diri kita sendiri. Lalu apakah semua pengalaman buruk hanya bermula pada diri sendiri?

sumber : www.facebook.com
sumber : www.facebook.com

TIDAK SEMUA MENJADI SALAH KITA

Sebenarnya kita tidak harus terus merasa bahwa setiap kesalahan yang kita perbuat kita pantas disebut sebagai beban keluarga, karena kadang tingginya ekspetasi orang lain lah yang membuat kita merasa tidak mampu dalam mewujudkannya, kita terlalu sibuk menyalahkan atas realita yang ada, sehingga muncul ilusi-ilusi dipikiran kita. bahkan kesalahan kecil pun kadang membuat kita menjadi seseorang yang paling salah di dunia. Mindset itulah yang seharusnya segera dibasmi karena akan membuat hilangnya kepercayaan diri pada seseorang.

dokpri
dokpri

Lalu apakah yang harus dilakukan? 

Semakin bertambahnya umur kita maka semakin banyak pula rintangan yang harus dihadapi, oleh karena itu stop merasa bahwa setiap kegagalan yang terjadi adalah alasan kita disebut beban keluarga. Hal yang harus diingat ketika kita mulai merasa menjadi beban keluarga yaitu :

  • Kenali diri sendiri dan temukan apa masalah terbesar yang sedang kita hadapi.
  • Dengan kita bisa mengenali diri kita sendiri kita menjadi tau apa yang sebenarnya diri kita  butuhkan, dan apa yang sebenarnya hanya menjadi beban pikiran. Lalu coba bicaralah pada dirimu sendiri apa masalah terbesar yang sedang kamu alami hingga membuat hilangnya kepercayaan diri, dan mulailah sedikit  demi sedikit untuk mengurangi rasa itu.
  • Bukan hanya kita, tetapi seseorang pernah berada di fase yang kamu alami.
  • Kita perlu menyadari bahwa semua orang pernah mengalami kegagalan dalam hidupnya, semua orang membutuhkan proses untuk mencapai sebuah keberhasilan. Jadi tidak perlu terlalu menyalahkan diri terus menerus, mulailah menerima keadaan.
  • Jangan terlalu memaksakan diri
  • Lakukanlah dengan pelan dan mulailah dengan perhitungan, tidak semua harapan orang harus kita wujudkan, tidak seharusnya kita menyenangkan semua orang, kita juga mempunyai hak untuk beristirahat dan kita mempunya waktu dan saat yang tepat untuk mewujudkan segala hal.
  • Melakukan perubahan
  • Jika dirasa kamu sudah merasa memiliki motivasi yang kuat, maka mulailah berusaha, buatlah perubahan sedikit demi sedikit dalam hidupmu, jadikanlah dirimu dulu yang kurang percaya diri akan mimpinya menjadi yakin dan pasti bisa mewujudkannya.

Jangan terlalu khawatirkan tentang penilaian orang lain kepada kita, buatlah jalan hidupmu sendiri, bukan kewajiban kita untuk mewujudkan apa yang orang lain harapkan kepada kita, tentu kita mempunyai jatah gagal yang berbeda di setiap prosesnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun