Awal melihat tingkah seorang murid yang suka marah-marah,saya tergoda untuk menghukumnya bahkan ingin sekali untuk melakukannya. Tapi tiap kali ingin melakukannya,saya kasihan melihatnya. Sikap yang demikian tidak mungkin dipelihara dan dibiarkan begitu saja.
Saya harus lebih bijak,karena kalau saya menghukumnya berarti saya sama seperti anak itu yang melampiaskan rasa tidak suka saya dengan memarahinya kembali. Itulah dasar pertimbangan saya yang mengharuskan saya bertemu dengan ibunya.
2. Mengajak si anak ngobrol santai
Meluangkan sedikit waktu untuk ngobrol santai bersama sianak adalah suatu kesempatan untuk memberinya arahan dan pendampingan. Pada saat itu saya akan menanyakan kepadanya mengapa harus marah atau memukul teman.
Dengan mengajukan pertanyaan yang demikian tentu Sianak akan memberi jawaban sesuai pengalamannya. Nah,setelah sianak menjawab pada saat itulah saya memberi gambran kepadanya bagaimana seharusnya kalau berteman dengan orang lain.
3.Mendengarkan keluhan si anak
Kemampuan mendengar keluhan sianak juga penting bagi saya. Mendengar bukan berarti menyanggupi seluruh permintaan sianak melainkan menunjukkan kepadanya bagaimana yang seharusnya atau yang sebenarnya.
Prinsip saya menjadi seorang guru begini " Saya tidak akan pernah memberi makan anak dengan cara menyuap akan tetapi saya akan mengajarinya bagaimana cara makan yang sebenarnya". Intinya apa,jangan pernah menghentikan anak untuk berkreasi dengan sejumlah kata laranga tapi berilah dia pujian yang membantunya untuk berkembang kearah yang lebih baik.
4.Memberikan pelukanÂ
Kadang-kadang anak tidak tahu bagaimana cara untuk mendapatkan perhatian orang yang lebih dewasa darinya. Bisa saja aneka cara dia lakukan untuk mendapatkan perhatian atau menjadi pusat perhatian orang-orang disekitarnya. Saya yakin sekali dengan cara memeluk dapat meluluhkan hati sianak. Apa susahnya memeluk ketika  sianak membutuhkan?  Tapi ingat,ketika memeluknya ,peluklah juga apa yang menjadi kekurangan dan kelebihannya. Karena melalui pelukan itu energi positif dari kita akan tertular kepadanya.
5. Jangan bandingkan dia dengan yang lain