Mohon tunggu...
Dina Amalia (Kaka D)
Dina Amalia (Kaka D) Mohon Tunggu... Penulis, Bouquiniste

~ Best In Opinion Kompasiana Awards 2024 ~ Hidup dalam edisi khusus bekas + bekas | Kebanyakan buku, sesekali mlaku-mlaku | dno.dwriter@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Book Artikel Utama

Tak Pernah Kedaluwarsa, Segarnya Menikmati Buku-Buku Tua

24 Agustus 2025   17:03 Diperbarui: 25 Agustus 2025   08:28 977
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto: Dok. Pribadi / Dina Amalia (Koleksi Buku Lawas 'Daun Harum' 1975)

Membaca kedua buku ini, sepintas ingatan saya berada di hari-hari saat bersekolah. Murid-murid diberi waktu khusus untuk membaca, setelah itu bertanya jawab dengan bapak/ibu guru. Semakin ingin tahu, semakin banyak bertanya. Merebaklah pengetahuan baru.

Begitulah dalam novel ini, ramah informasi. Terangkai dalam bentuk cerita, tapi lantunannya sarat akan makna. Dialog keingintahuan dijawab dengan informasi nyata, sesuai kata pengarangnya. Mudah dicerna oleh bocah.

Saya mengutip-meringkas tentang pemeliharaan dan perawatan ikan mas, yang dirangkai dalam lembar cerita 'Berlibur di Kuningan' halaman 12-18:

"Dodo, banyak juga ikan yang dipelihara orang di sini?"
"Hampir semua jenis ikan air tawar dipelihara orang-orang di sini, Syam. Gurami, ikan mas."
"Kolam yang berukuran 10x21 / 2x1 m tidak ditemboki. Airnya tetap bening, sebab mempunyai beberapa saluran tempat air keluar dan masuk."
"Makanan ikan-ikan ini dedak, daun ubi dan daun talas yang dicincang halus."
"Jika betinanya hendak bertelur, ia kebahagian yang dangkal itu. Di sana ikan-ikan jantan memukulnya dari kiri dan kanan supaya telurnya bisa keluar. Waktu yang dipakai mereka ialah pada tengah malam. Ketika itu air akan tempias kemana-mana dan mengeluarkan bunyi. Telur-telurnya akan jatuh ke atas ijuk-ijuk. Warnanya putih kekuning-kuningan."

Sumber Foto: Dok. Pribadi / Dina Amalia (Koleksi Buku Lawas 'Daun Harum' 1975)
Sumber Foto: Dok. Pribadi / Dina Amalia (Koleksi Buku Lawas 'Daun Harum' 1975)

Terpana! Alur ceritanya benar-benar mengesankan. Ada kisah dan informasi yang dilantunkan secara berirama, tetap ringkas langsung pas pada poinnya. Membuat bocah betah membaca sekaligus mengajarkan bagaimana memelihara hewan yang benar. Tak susah jika diamalkan.

Saya pun juga tertarik dengan bagian cerita yang mengandung pengetahuan tanaman buah. Berjudul 'Pohon Hias yang Unik' memperlihatkan cara menanam dan merawat pohon salak.

"Ibu meletakkan biji-biji salak itu di dalam tiga peti sabun bekas yang sudah diisikan dengan pasir bercampur tanah. Dua minggu kemudian keluarlah tunas."
"Syam, galilah beberapa lubang di tepi pagar. Dalam tiap lubang 25 cm sedang luas mulutnya 400 cm2. Lubang harus berjarak 3 meter."
"Ibu menyuruh kami menjarangkan buahnya. Dari tiap tangkai bunga, dipetik 4 atau 5 buah lalu dibuang. Sisanya dibiarkan, supaya kami bisa memperoleh buah salak yang besar-besar."
"Untuk mengetahui buah salak yang bisa dimakan, kita harus memasukkan perlahan hujung tongkat yang tumpul. Yang jatuh, tandanya buah itulah yang telah masak benar."

Sumber Foto: Dok. Pribadi / Dina Amalia (Koleksi Buku Lawas 1975 - Pohon Hias yang Unik)
Sumber Foto: Dok. Pribadi / Dina Amalia (Koleksi Buku Lawas 1975 - Pohon Hias yang Unik)

Cerita ini menyiarkan rahasia. Buku-buku budidaya spesifik menjelaskan berbagai tips dan trik, tapi buku lawas berbalut novel ini menampilkan cara-cara yang berbeda, berbahasa indonesia dan sederhana. Benar-benar permata yang tidak berbobot berat, tapi menyala.

Mula memandangi buku-buku lawas ini saya berpikir hanya cerita biasa. Tapi, ketika dibaca dan dinikmati, rupanya fakta. Disusun sesempurna parasnya wujud dari pengalaman dan penelitian pengarangnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun