Sesekali saya bertanya mengenai minat terhadap majalah fashion, dan jawaban yang sering kali diungkap ialah soal kredibilitas dan kenyamanan. Isi majalah fashion jauh lebih mendalam dan akurat, biasa disajikan oleh tim berpengalaman yang sudah ahli dalam bidang mode. Kenyamanan terhadap fisik majalah yang jauh lebih konsisten dan panjang umurnya juga sering kali diutamakan.
Pada 2024, saya membuka pintu ekspor untuk semua kategori buku dan majalah. Tetapi, tidak pernah terpikirkan kalau majalah fashion akan laku, sebab penggunaan bahasa yang berbeda.
Lagi-lagi, rupanya pikiran itu hanyalah salah sangka semata. Majalah fashion versi cetak justru paling banyak diburu, baik terbitan lokal berbahasa indonesia ataupun import dengan beberapa bahasa.
Seperti merekap dari performa penjualan, majalah fashion lokal (berbahasa indonesia) biasanya lebih sering diburu oleh masyarakat Negeri Jiran - Malaysia. Sedangkan, majalah fashion berbahasa asing (inggris sampai jepang/huruf kanji) dominan diburu oleh masyarakat Filipina sampai Singapura.
Tipis-tipis, saya pun menganalisis dengan pertanyaan di kepala yang sering muncul, "bahasanya beda semua, bahkan hurufnya juga, tapi kok laku dan diburu ya?"
Pelanggan dari Malaysia dan Filipina yang membeli majalah Vogue Japan full huruf kanji sempat membeberkan, bahwasannya mengenai bahasa dalam sisi majalah fashion tidaklah menjadi masalah baginya, sebab yang dibutuhkan ialah visual isi dan terdapat model yang dikenalnya.
Jelasnya, majalah fashion lebih condong menyajikan inspirasi yang fokus pada gaya dan busana, tetapi langsung spesifik dengan merk dan perkiraan harga. Jadi, terkadang yang dilihat bukanlah pada sisi penjelasan, melainkan sisi visual berbagai gaya yang dipamerkan.
Digital ataupun Cetak, Majalah Fashion Tetap Relevan Menjadi Wadah Inspirasi
Mengikuti zaman yang terus berkembang, beberapa majalah fashion membuat dua wajah sekaligus, yakni versi cetak dan versi digital. Soal minat, tentu kembali pada pelanggan, lebih nyaman menggunakan versi yang mana. Jadi, sudah leluasa memilih versi.
Tetapi, sebagai orang yang cukup penasaran, saya merasa belum puas dan terus mencari tahu 'apa benar majalah fashion masih dan tetap relevan sampai saat ini?'
Sampai akhirnya, saya berdiskusi menemui dan ditemui beberapa penggemar majalah fashion yang singgah untuk memburu, berikut saya rangkum beberapa alasan mengapa majalah-majalah fashion tetap relevan dan terus diburu sampai saat ini:
1. Bukan Sekadar Isi, Melainkan Dilatarbelakangi Analisis Mendalam
Agaknya salah kalau ada yang mengira majalah fashion hanya berisi soal busana dan gaya. Sebab, faktanya menyuguhkan berbagai pengetahuan, diantaranya; kesehatan, perjalanan, budaya, perawatan, kecantikan, bahkan sesekali hadir dunia memasak seperti resep pilihan.