Mohon tunggu...
Dina Amalia (Kaka D)
Dina Amalia (Kaka D) Mohon Tunggu... Penulis, Bouquiniste

~ Best In Opinion Kompasiana Awards 2024 ~ Hidup dalam edisi khusus bekas + bekas | Kebanyakan buku, sesekali mlaku-mlaku | dno.dwriter@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Book Artikel Utama

Tetap Gagah: Majalah Fashion Awet Jadi Wadah Inspirasi dan Tren Dunia Mode Terkini

13 Juni 2025   16:43 Diperbarui: 14 Juni 2025   12:06 870
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto: Dokumentasi Pribadi / Dina Amalia (Koleksi Majalah)

Sesekali saya bertanya mengenai minat terhadap majalah fashion, dan jawaban yang sering kali diungkap ialah soal kredibilitas dan kenyamanan. Isi majalah fashion jauh lebih mendalam dan akurat, biasa disajikan oleh tim berpengalaman yang sudah ahli dalam bidang mode. Kenyamanan terhadap fisik majalah yang jauh lebih konsisten dan panjang umurnya juga sering kali diutamakan.

Pada 2024, saya membuka pintu ekspor untuk semua kategori buku dan majalah. Tetapi, tidak pernah terpikirkan kalau majalah fashion akan laku, sebab penggunaan bahasa yang berbeda.

Lagi-lagi, rupanya pikiran itu hanyalah salah sangka semata. Majalah fashion versi cetak justru paling banyak diburu, baik terbitan lokal berbahasa indonesia ataupun import dengan beberapa bahasa.

Seperti merekap dari performa penjualan, majalah fashion lokal (berbahasa indonesia) biasanya lebih sering diburu oleh masyarakat Negeri Jiran - Malaysia. Sedangkan, majalah fashion berbahasa asing (inggris sampai jepang/huruf kanji) dominan diburu oleh masyarakat Filipina sampai Singapura.

Tipis-tipis, saya pun menganalisis dengan pertanyaan di kepala yang sering muncul, "bahasanya beda semua, bahkan hurufnya juga, tapi kok laku dan diburu ya?"

Pelanggan dari Malaysia dan Filipina yang membeli majalah Vogue Japan full huruf kanji sempat membeberkan, bahwasannya mengenai bahasa dalam sisi majalah fashion tidaklah menjadi masalah baginya, sebab yang dibutuhkan ialah visual isi dan terdapat model yang dikenalnya.

Jelasnya, majalah fashion lebih condong menyajikan inspirasi yang fokus pada gaya dan busana, tetapi langsung spesifik dengan merk dan perkiraan harga. Jadi, terkadang yang dilihat bukanlah pada sisi penjelasan, melainkan sisi visual berbagai gaya yang dipamerkan.

Digital ataupun Cetak, Majalah Fashion Tetap Relevan Menjadi Wadah Inspirasi

Mengikuti zaman yang terus berkembang, beberapa majalah fashion membuat dua wajah sekaligus, yakni versi cetak dan versi digital. Soal minat, tentu kembali pada pelanggan, lebih nyaman menggunakan versi yang mana. Jadi, sudah leluasa memilih versi.

Tetapi, sebagai orang yang cukup penasaran, saya merasa belum puas dan terus mencari tahu 'apa benar majalah fashion masih dan tetap relevan sampai saat ini?'

Sampai akhirnya, saya berdiskusi menemui dan ditemui beberapa penggemar majalah fashion yang singgah untuk memburu, berikut saya rangkum beberapa alasan mengapa majalah-majalah fashion tetap relevan dan terus diburu sampai saat ini:

1. Bukan Sekadar Isi, Melainkan Dilatarbelakangi Analisis Mendalam

Agaknya salah kalau ada yang mengira majalah fashion hanya berisi soal busana dan gaya. Sebab, faktanya menyuguhkan berbagai pengetahuan, diantaranya; kesehatan, perjalanan, budaya, perawatan, kecantikan, bahkan sesekali hadir dunia memasak seperti resep pilihan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun