Mohon tunggu...
Predictors Dims
Predictors Dims Mohon Tunggu... Dosen - Predicting by history

Keep The ..[Red and White]..Flag Flying High

Selanjutnya

Tutup

Bola

Final Piala Dunia 2018: Koneksi dengan Juara Piala Dunia Usia Muda (U-20 dan U-17)

14 Juli 2018   14:34 Diperbarui: 14 Juli 2018   14:54 640
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prancis 2018 berharap mengikuti jejak Argentina 1986;Brasil 1994 & 2002; dan Spanyol 2010(Getty Images)

Beberapa tahun menjelang 50 tahun digelarnya Piala Dunia FIFA yang beberapa hari lagi akan melangsungkan pertandingan Final, salah satu petinggi FIFA saat itu  Henry Cavan mendorong diselenggarakannya Piala Dunia usia muda(usia di bawah 20 tahun) dengan tujuan sebagai pelengkap pembinaan pemain-pemain muda [1].  Beberapa tahun berselang,Sepp Blatter yang saat itu menjadi SekJen FIFA juga menyarankan Piala Dunia usia muda lainnya(usia di bawah 17 tahun) setelah hadir dalam Piala Lion City tahun 1982[2].

Piala Dunia U-20 diselenggarakan pertama kali tahun 1977, sedangkan Piala Dunia U-17 diselenggarakan pertama kali delapan tahun berselang.

Piala Dunia usia muda(U-17 dan U-20) selain mulai berhasil menunjukkan keberhasilannya sebagai pelengkap pembinaan pemain muda setelah beberapa kali penyelenggaraan juga memberikan dampak positif pada negara-negara Dunia Ketiga dalam sepak bola. Negara-negara seperti Nigeria, Ghana,  Arab Saudi, dan Qatar mulai menunjukan potensinya lewat ajang ini. Namun Piala Dunia usia muda seperti sama sekali tidak berkaitan dengan Piala Dunia FIFA yang diselenggarakan 4 tahun sekali.

Hal ini mulai berubah di Piala Dunia 1986.  Dimulai dari keberhasilan Diego Maradona (pemain terbaik saat Argentina juara Piala Dunia U-20 1979) memimpin Argentina Juara Piala Dunia 1986 dan menjadi Finalis 4 tahun berselang, koneksi itu mulai terjalin.  Sejak Piala Dunia 1986, setidaknya salah satu Semi Finalis Piala Dunia  pasti diperkuat pemain juara Piala Dunia usia muda. Koneksi ini juga memunculkan siklus 8 tahunan berkaitan dengan Juara Piala Dunia dimulai dari Piala Dunia 1986[3][4][5].

Piala Dunia 1986,  Maradona(pemain terbaik juara Piala Dunia U-20 1979) menjadi kapten untuk Timnas Argentina walau hanya berusia 25 tahun.  Setelah pengalaman buruk empat tahun sebelumnya, Maradona menjadi kunci permainan Argentina untuk menjadi juara Piala Dunia 1986 [6].

Delapan tahun berselang, Brasil yang 'puasa' juara Piala Dunia selama 24 tahun diperkuat pemain juara Piala Dunia U-20 1983:Jorginho, Dunga, dan Bebeto; serta Claudio Taffarel(pemain juara Piala Dunia U-20 1985).  Setelah gagal di Fase 16 Besar 4 tahun sebelumnya, keempat pemain tersebut menjadi bagian dari tim inti Timnas Brasil yang meraih Juara Piala Dunia 1994 [7].

Piala Dunia 2002, Ronaldinho setelah 5 tahun sebelumnya menjadi bintang Timnas Brasil U-17 juara Piala Dunia U-17 berpartisipasi dalam Piala Dunia pertamanya.  Meskipun hanya berusia 22 tahun, Ronaldinho menjadi bagian dari kunci penyerangan Brasil bersama Ronaldo dan Rivaldo yang menjadi juara Piala Dunia untuk kelima kalinya[4].

Delapan tahun berselang di Piala Dunia 2010, Spanyol dengan gaya permainan tiki -taka yang dipopulerkan Barcelona hadir diperkuat 2 pemain juara Piala Dunia U-20 1999:Iker Casillas dan Xavi Hernandez. Dengan keduanya sebagai bagian dari kunci permainan, Spanyol akhirnya bisa menjadi juara Piala Dunia untuk pertama kalinya [8].

Bagaimana dengan Piala Dunia 2018? Bertepatan dengan siklus 8 tahunan bagi pemain juara Piala Dunia usia muda(U-20 dan U-17), beberapa tim hadir dengan pemain-pemain juara Piala Dunia usia muda. Argentina yang dipimpin oleh Messi(pemain terbaik Juara Piala Dunia U-20 2005); Brasil dengan Fernandinho dan Coutinho pemain juara Piala Dunia U-20 2011; Prancis dengan Paul Pogba dan Samuel Umtiti pemain juara Piala Dunia U-20 2013; Serbia dengan peraih Bronze Ball juara Piala Dunia U-20 2015; serta Meksiko, Nigeria, dan Swiss dengan masing-masing pemain juara Piala Dunia U-17 2005, 2013, dan 2009[1][2][9].  Dari ketujuh tim tersebut, Prancis merupakan satu-satunya tim yang melaju hingga Fase Semi Final bahkan melaju ke partai puncak setelah menaklukkan Belgia 1-0 di Semi Final.  Pada Partai Final, Prancis akan berhadapan dengan Kroasia yang baru pertama kali tampil di Final.

Paul Pogba setelah 4 tahun silam menjadi pemain muda terbaik dan hanya membawa Prancis hingga ke Perempat Final, tentu berharap bisa membantu tim-nya merebut trofi Piala Dunia di finalnya yang pertama.  Keberhasilan Prancis menjadi juara akan melanjutkan siklus 8 tahunan bagi pemain juara Piala Dunia usia muda(U-17 dan U-20).  Pada partai Final besok malam, kita akan menyaksikan apakah Prancis berhasil melanjutkan siklus 8 tahunan tersebut atau Kroasia yang akan menjadi juara Piala Dunia pertama dari Balkan?  Mari kita saksikan pertandingannya dan.. jangan nonton bola tanpa Kacang Garuda!!!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun