Dilansir dari Detik dan Liputan6, Nuray tumbuh dalam keluarga beragam keyakinan.
Ibunya beragama Buddha, sementara ia sendiri menempuh pendidikan di sekolah Katolik selama 10 tahun.
Pencarian spiritualnya tak terhenti sampai di situ.
Pada akhir 2024, saat liburan ke Dubai, ia pertama kali mengenakan hijab.
Momen itu menimbulkan ketenangan batin yang belum pernah ia rasakan.
Perjalanan berikutnya ke Malaysia memperkuat ketertarikannya pada Islam, setelah ia melihat keramahan umat Muslim dan mendalami ajarannya lebih dalam.
Proses Hijrah yang Mendalam
Nuray mulai membaca terjemahan Al-Qur'an berjudul "Quran in Easy Japanese" sebanyak dua kali.
Ia juga berdialog dengan komunitas Muslim Jepang seperti Haji Sugimoto, serta menonton video dakwah secara rutin.
Setelah sekitar enam bulan mempelajari Islam secara mandiri, ia akhirnya mengucapkan syahadat secara online di Thailand, beberapa minggu sebelum Ramadan 2025.
Sejak itu, ia mulai melaksanakan salat lima waktu dan berpuasa penuh selama Ramadan pertamanya.