Mohon tunggu...
Dimas Jayadinekat
Dimas Jayadinekat Mohon Tunggu... Author, BNSP Certified Screenwriter, Public Speaker, Enterpreneur Coach

Penulis buku Motivasi Rahasia NEKAT (2012), Penulis Skenario lepas di TVRI dan beberapa rumah produksi (2013-kini), Penulis Rubrik Ketoprak Politik di Tabloid OPOSISI dan Harian TERBIT (2011-2013), Content Creator di Bondowoso Network, Pembicara publik untuk kajian materi Film, Skenario, Motivasi, Kewirausahaan, founder Newbie Film Centre

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

LGBTQ dalam Sorotan: Salah Secara Syariat, Keliru Bila Dirayakan, dan Kejam Jika Dipersekusi

20 April 2025   05:37 Diperbarui: 20 April 2025   05:37 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam riwayat lain yang dinukil oleh Imam Bukhari dalam Shahih-nya, Rasulullah pernah mengusir seorang mukhannats dari rumah, tapi tidak mencelanya secara kejam, melainkan menegur dengan penuh hikmah. 

Ini menunjukkan bahwa pendekatan yang digunakan adalah kombinasi antara perlindungan masyarakat dan perlakuan manusiawi terhadap pelaku.

Pada masa Khalifah Umar bin Khattab, terdapat pula riwayat bahwa beliau memerintahkan orang-orang yang dicurigai melakukan homoseksual untuk diasingkan, bukan dipersekusi. Hal ini dikutip dari Ahkam al-Qur’an karya Ibn al-‘Arabi.

Mengapa Merayakan LGBTQ itu Keliru

Mengampanyekan LGBTQ sebagai identitas yang patut dirayakan dan dipromosikan bukanlah bentuk kemajuan, melainkan bentuk kekeliruan baru. Ini sama saja dengan mengabadikan sebuah penyimpangan sebagai kebenaran baru.

Lebih dari itu, mendorong generasi muda untuk menerima segala bentuk "orientasi" tanpa bimbingan nilai justru membingungkan fitrah mereka sendiri.

Toleransi bukan berarti harus menyetujui semua gaya hidup. Dalam Islam, toleransi berarti menjaga adab dalam perbedaan, namun tetap teguh dalam prinsip.

Kembali kepada Fitrah, Kembali kepada Harapan

Apakah seseorang yang memiliki kecenderungan LGBTQ bisa berubah?

Jawabannya adalah: bisa, dengan izin Allah dan upaya sungguh-sungguh. Tidak semua orang mampu sepenuhnya menghapus rasa itu, tapi Islam tidak mewajibkan rasa, melainkan pengendalian diri dan pilihan amal.

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai kesanggupannya.”
(QS Al-Baqarah: 286)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun