Mohon tunggu...
Dimas Jayadinekat
Dimas Jayadinekat Mohon Tunggu... Author, BNSP Certified Screenwriter, Public Speaker, Enterpreneur Coach

Penulis buku Motivasi Rahasia NEKAT (2012), Penulis Skenario lepas di TVRI dan beberapa rumah produksi (2013-kini), Penulis Rubrik Ketoprak Politik di Tabloid OPOSISI dan Harian TERBIT (2011-2013), Content Creator di Bondowoso Network, Pembicara publik untuk kajian materi Film, Skenario, Motivasi, Kewirausahaan, founder Newbie Film Centre

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Diet Sampah Saat Ramadan, Mulai dari Sampah di Tubuh dan Juga di Lingkungan

14 Maret 2025   07:34 Diperbarui: 14 Maret 2025   07:34 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sepintas jika mendengar frasa diet sampah saat Ramadan, mungkin saja otak kita akan coba menganalisanya dengan cara kita mengonsumsi makanan atau malah bisa jadi langsung mempersepsikan "jorok" nya tumpukan barang serta benda tak berguna.

Dan memang, konsep diet sampah sebenarnya lebih luas dari sekadar sampah fisik. Ini mencakup bagaimana kita mengurangi limbah yang merusak lingkungan serta membatasi konsumsi makanan yang tidak sehat bagi tubuh.

Pengelolaan Sampah: Studi Kasus Singapura dan Kabupaten Banyumas Jateng

Singapura dikenal sebagai negara dengan sistem pengelolaan sampah yang sangat disiplin. 

Dilansir dari berbagai sumber, Singapura menerapkan sistem pengelolaan sampah berbasis teknologi canggih seperti insinerator yang mampu mengurangi volume sampah hingga 90 persen. 

Selain itu, kebijakan ketat tentang denda bagi pembuang sampah sembarangan berhasil menciptakan budaya disiplin di masyarakatnya.

Sementara itu, Kabupaten Banyumas Jateng juga memiliki langkah progresif dalam pengelolaan sampah. 

Mengutip dari laporan setempat, daerah ini menerapkan sistem bank sampah yang memungkinkan warga menukar sampah dengan nilai ekonomi. 

Pendekatan ini tidak hanya mengurangi sampah, tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya memilah dan mendaur ulang limbah rumah tangga.

Dilansir dari media banyumas.go.id, pengelolaan sampah di Banyumas dilakukan dari hulu ke hilir, dengan mengajak masyarakat untuk ikut serta memilih sampah dan menjualnya kepada Pemkab Banyumas dengan menggunakan aplikasi Sampah Online Banyumas (Salinmas) dan Ojeke Inyong (Jeknyong).

"Dari sampah yang dipilah, diolah dan menghasilkan paving, atap, bata, pupuk kompos serta biji plastik yang memiliki nilai ekonomi," tutur Bupati Banyumas Ir Achmad Husein 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun