Faktor kebersamaan dengan keluarga juga menjadi alasan utama mengapa sebagian besar anak muda tetap memilih bertahan, meskipun memiliki kesempatan untuk pergi ke luar negeri.
Untuk menghindari kegagalan dalam memanfaatkan bonus demografi, diperlukan upaya serius dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Mengutip dari Big Data BPS, pemerintah perlu fokus pada pendidikan, pelatihan keterampilan, dan penciptaan lapangan kerja yang sesuai dengan kebutuhan pasar global.
Selain itu, stabilitas politik dan ekonomi, serta pemerintahan yang bersih dan transparan, menjadi faktor penentu keberhasilan visi Indonesia Emas 2045.
Bagi yang mempertimbangkan untuk ikut dalam tren #KaburAjaDulu, penting untuk melakukan persiapan matang. Mengutip dari CNN Indonesia, aspek yang harus diperhatikan mencakupÂ
Meski banyak yang ingin mencoba kehidupan di luar negeri, tidak sedikit juga yang akhirnya kembali ke Indonesia setelah beberapa tahun.
Dilansir dari Jawaban.com, beberapa alasan mereka kembali adalah karena rindu dengan keluarga, ingin berkontribusi bagi bangsa, atau menyadari bahwa kehidupan di luar negeri tidak selalu seindah yang dibayangkan.
Fenomena ini menjadi pengingat bahwa tanpa langkah konkret, bonus demografi yang dimiliki Indonesia bisa berubah menjadi bencana demografi.
Biar bagaimanapun #KaburAjaDulu perlu menjadi perhatian khusus bagi pemerintah agar generasi produktif ini merasa nyaman hingga terciptanya Indonesia emas, bukannya Indonesia cemas.***
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI