Bagi yang belum pernah mendengar istilah Jouhatsu, pasti terasa asing, atau jangan-jangan ada yang menyangka ini seperti aliran kepercayaan dan beladiri khas Jepang, Ninjitsu.
Tidak. Jouhatsu bukanlah sekte kepercayaan ataupun sebuah jurus beladiri, meski juga berasal dan banyak ditemui di Jepang hingga terjadi di waktu-waktu belakangan ini.
Fenomena jouhatsu di Jepang menggambarkan orang-orang yang menghilang secara sukarela tanpa jejak. Kata "jouhatsu" sendiri berarti "menguap" atau "menghilang seperti uap air."Â
Orang-orang yang memilih jalan ini biasanya ingin melarikan diri dari masalah dalam hidup mereka, seperti utang, tekanan sosial, atau kekerasan dalam rumah tangga.
Fenomena ini sudah terjadi sejak lama, tetapi semakin banyak terjadi seiring meningkatnya tekanan hidup di Jepang.Â
Menariknya, banyak dari mereka yang menghilang dengan bantuan perusahaan jasa khusus yang menawarkan layanan "pindah malam" secara diam-diam.
Mengapa Orang Memilih Menjadi Jouhatsu?
Ada beberapa alasan mengapa seseorang memilih untuk menghilang dari kehidupan mereka:
-
Masalah Keuangan
Banyak orang di Jepang merasa malu jika mereka terjerat utang. Rasa malu ini bisa begitu besar hingga mereka memilih untuk menghilang daripada menghadapi konsekuensinya. Dilansir dari YouGoJapan, beberapa orang yang menjadi jouhatsu adalah mereka yang gagal membayar pinjaman atau mengalami kebangkrutan. -
Tekanan Pekerjaan
Budaya kerja di Jepang dikenal sangat ketat, dengan ekspektasi tinggi terhadap kinerja seseorang. Jika seseorang merasa gagal dalam pekerjaannya atau kehilangan pekerjaan, mereka mungkin merasa lebih baik menghilang daripada menghadapi rasa malu. Mengutip dari Wikipedia, banyak pekerja Jepang yang memilih menjadi jouhatsu setelah gagal dalam kariernya. Masalah Pribadi dan Keluarga
Persoalan rumah tangga, seperti perceraian atau perselingkuhan, juga menjadi alasan seseorang memilih untuk menghilang. Dikutip dari Japan Informer, beberapa orang yang menjadi jouhatsu adalah korban kekerasan dalam rumah tangga yang ingin melarikan diri dari pasangan mereka.