Mohon tunggu...
dilla rahma
dilla rahma Mohon Tunggu... Lainnya - Kompasianer

peminat pendidikan, linguistik, dan jurnalistik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Lulusan FKIP UMM Siap Hadapi Pendidikan Era Society 5.0

25 Februari 2021   13:18 Diperbarui: 25 Februari 2021   13:23 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: ee.uii.ac.id

MalangDunia pendidikan harus selalu sigap beradaptasi dan memenuhi tuntutan zaman yang terus berubah. Untuk saat ini, perubahan itu salah satunya adalah dari era industri 4.0 menuju Era Society 5.0.

Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang mengatakan, cepat atau lambat hal itulah yang akan dihadapi lulusan FKIP UMM, sehingga mau tidak mau mereka harus dengan segera mempersiapkan diri. Hal itu disampaikan dalam gelaran Yudisium Periode I Tahun 2021 yang dilaksanakan secara daring, Kamis (25/02/2021)

"Untuk saat ini memang belum, tapi itulah yang akan Saudara hadapi. Dan sebagai Sarjana Pendidikan, Saudara memiliki tanggung jawab yang besar dalam mempersiapkan masa depan bangsa Indonesia," ungkap Dr. Poncojari Wahyono.

Lebih lanjut, ia menerangkan bahwa Era Society 5.0 pada dasarnya akan melengkapi era industri 4.0. Era revolusi industri 4.0 menuntut penguasaan teknologi dalam berbagai lini kehidupan.

"Salah satu produknya di dunia pendidikan adalah apa yang telah kita terapkan beberapa tahun terakhir ini, yakni blended learning," ungkapnya.

Sejalan dengan itu, keterampilan 4C yang mencakup creative thinking, critical thinking and problem solving, communication, dan collaborationmenjadi hal esensial yang dikembangkan dalam pendidikan di era revolusi industri 4.0. Namun, kelemahannya adalah bahwa dominasi teknologi itu membuat nilai-nilai tidak secara optimal dapat ditransfer kepada peserta didik.

"Era revolusi industri 4.0 memang berdampak signifikan terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi untuk pengembanganhardskilldan softskillterutama nilai-nilai pada anak didik kita masih mengalami kelemahan. Itulah mengapa 5.0 ini melengkapi kekurangan tersebut karena mengetengahkan peran manusia di dalamnya," pungkasnya.

Oleh karena itu, ia berpesan agar para calon wisudawan/wisudawati terus mengembangkan kompetensi yang telah diperolehnya selama menempuh pendisikan sarjana, baik melalui pendidikan profesi maupun kursus lainnya. Sehingga, mereka benar-benar siap dan mampu menjadi pendidik profesional di Era Society 5.0.

Yudisium periode I ini meluluskan 148 calon wisudawan/wisudawati dari enam Prodi di lingkungan FKIP UMM. Selain itu, yudisium kali ini mengukuhkan Putri Ayu Irodah sebagai lulusan terbaik FKIP. Mahasiswa dari Prodi Pendidikan Biologi itu lulus 7 semester dengan IPK nyaris sempurna, yakni 3,98.

Dalam kesempatan ini pula, hadir sebagai pemateri alumni Prodi PGSD dan sekaligus alumni Program PPG Prajabatan Bersubsidi, Reza Ika Savitri, S.Pd., Gr. Reza berbagi pengalaman semasa menempuh studi di FKIP UMM, khususnya bagaimana FKIP UMM mengantarkannya pada cita-citanya sebagai seorang guru di tengah minimnya dukungan dari keluarga dan stereotipe terhadap perempuan karier. Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa kompetensi sosial dan kepribadian tak kalah penting dibanding kompetensi pedagogi dan profesional. Ia pun berbagi tips bagaimana menjalani profesi sebagi guru di sekolah. (/dil)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun