Mohon tunggu...
Anisa Fadil
Anisa Fadil Mohon Tunggu... assistant research -

aku adalah raga, menulis adalah nyawanya, dan kamu adalah asanya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Terima Kasih

25 Februari 2017   20:40 Diperbarui: 26 Februari 2017   06:00 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

terima kasih telah memilih yang lainnya,

melepaskan jerat hati yang dihantui dalam mimpi

dan menimbulkan sesal serta rasa bersalah yang tiada akhir

terima kasih telah berjalan ke depan,

meninggalkan seseorang yang tak bisa ditunggu pun jua tak ingin diajak berjalan berdua

terima kasih telah memberiku ruang untuk meyakini

bahwa benar bukan kamu yang aku inginkan untuk membersamai

terima kasih telah memilihnya dan mencintainya,

dia adalah dia yang mencintaimu seutuhnya

kan mengantarmu hingga kemanapun langkahmu berayun

terima kasih untuk tidak memaksaku mengakui

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun