Mohon tunggu...
Diky Aria Saputra
Diky Aria Saputra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Macam Macam Pola Asuh Anak Beserta Dampaknya Bagi Psikologi Anak

16 Februari 2024   10:52 Diperbarui: 16 Februari 2024   11:14 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keluarga Muslim/ Foto: Shutterstock 

Pola asuh anak merupakan salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi perkembangan psikologi anak. pola asuh anak dipengaruhi beberapa faktor tentunya salah satunya adalah orang tua. Mengapa orang tua berperan penting dalam hal ini? Karena orang tua memiliki peran yang sangat vital bagi masa depan anaknya. Oleh karena itu orang tua diharapkan memperhatikan metode pola asuh kepada anaknya dan juga paham akan dampak dari metode pola asuh yang digunakan.

Berikut adalah berbagai macam pola asuh anak serta dampaknya terhadap psikologi anak :

1. Pola asuh otoriter

Pola asuh otoriter cenderung mengarah pada kontrol orang tua yang ketat. Biasanya, orang tua yang menerapkan pola asuh ini berharap anak akan memiliki sikap kedisiplinan yang tinggi.

Ciri­ dari pola asuh otoriter :

  • Ayah dan ibu menjadi sosok dominan serta memiliki pengawasan penuh terhadap anak-anaknya
  • Orang tua memberikan hukuman jika anaknya membangkang dan tidak mematuhi perintah orang tua, hukuman yang diberikan bisa berupa fisik, sanksi, dll
  • Kurangnya komunikasi antara kedua orang tua dan anak.

Dampak pola asuh otoriter terhadap psikologi anak :

Pada awalnya orang tua menganggap pola asuh otoriter ini akan membuat anak berhasil mencapai kesuksesan seperti yang diinginkan. Harapan ini mungkin bisa, tetapi ketika dilakukan terus menerus sampai anak menginjak usia dewasa kemungkinan besar akan berdampak negatif terhadap psikologi anak, dimana anak akan merasa kurang percaya diri, merasa cemas, dan bimbang dalam mengungkapkan diri. Mereka mungkin cenderung bersifat pasif.

2. Pola asuh demokratif 

Pola asuh demokratif menekankan pada hubungan emosional yang dekat dan komunikasi yang terbuka antara orang tua dan anak. Dalam pola asuh ini orang tua cenderung memberikan pemahaman akan batasan yang diberikan dan dukungan terhadap anak.

Ciri dari pola asuh demokratif :

  • Orang tua menerapkan aturan dan kontrol yang sewajarnya
  • Lebih mengutamakan komunikasi daripada memberikan hukuman ketika anak melakukan kesalahan
  • Orang tua mendorong anak agar mandiri, akan tetapi orang tua tetap menerapkan batasan-batasan yang sesuai dengan keadaan yang ada.

Dampak pola asuh demokratif terhadap psikologi anak :

Dalam pola asuh ini anak cenderung memiliki sifat percaya diri yang tinggi, kemandirian yang baik, serta kemampuan berinteraksi sosial dan kontrol diri yang sesuai dengan tahap perkembangannya. Mereka lebih cenderung memiliki keterampilan komunikasi dan cara menghormati orang lain yang baik dibandingkan anak-anak sebayanya yang tidak mendapat pola asuh demokratif.

3. Pola asuh permisif

Pola asuh permisif cenderung memberikan sedikit atau bahkan tidak adanya kontrol, batasan, dan disiplin yang konsisten terhadap anak. Orang tua mungkin lebih menghindari konflik atau menginginkan kebebasan anaknya dalam mengekspresikan diri.

Ciri dari pola asuh permisif :

  • Orang tua cenderung banyak memberikan kebebasan kepada anaknya
  • Orang tua lebih menempatkan diri sebagai teman bagi anaknya
  • Orang tua cenderung penuh perhatian dan sering memanjakan anaknya

Dampak dari pola asuh permisif :

Dalam pola asuh ini anak lebih cenderung memiliki tingkat kreativitas yang lebih tinggi daripada anak-anak sebayanya. Namun di lain sisi anak berpotensi memiliki tingkat kemandirian yang rendah, kurangnya rasa disiplin, kurang memiliki motivasi dan tanggung jawab, bahkan mereka juga cenderung kesulitan dalam mengontrol emosi.

4. Pola asuh mengabaikan

Pola asuh mengabaikan juga disebut pola asuh cuek. Orang tua lebih membebaskan anaknya melakukan semua hal tanpa adanya rasa tanggung jawab. Pola asuh ini disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya pernikahan dini. Faktor ini mungkin saja menimbulkan masalah-masalah lain didalam rumah tangga, sehingga orang tua lebih mengutamakan masalah pribadinya daripada anaknya.

Ciri dari pola asuh mengabaikan :

  • Kurangnya pengawasan dan kasih sayang orang tua terhadap anaknya
  • Anak sering dibiarkan mengisi waktunya dengan menonton televisi dan bermain gadget
  • Anak lebih dibebaskan melakukan hal apapun untuk menghibur dirinya

Dampak dari pola asuh mengabaikan :

Dampak dari pola asuh ini anak mungkin cenderung memiliki sifat yang tangguh dan lebih mandiri daripada anak-anak lainnya. Namun disisi lain anak mungkin akan merasa tidak dicintai yang menyebabkan masalah lain seperti gangguan kepribadian, mental, depresi, rendahnya harga diri, kurangnya tanggung jawab. Mungkin mereka juga tumbuh dengan mengalami kesulitan dalam mengendalikan emosi dan juga memelihara hubungan sosial dalam jangka panjang.

Reference : 

1. https://bebeclub.co.id/artikel/ibu-perlu-tahu/1-tahun/4-pola-asuh-dan-pengaruhnya-pada-psikologi-perkembangan-anak-usia-1-3-mana-yang-terbaik?gad_source=1&gclid=CjwKCAiAibeuBhAAEiwAiXBoJOLZQxVFGvH9eK6nxAHmZC9jfsEVZ01BB9iw7c3_IILoSPu6OzCJ8BoCyW0QAvD_BwE&gclsrc=aw.ds[Diakses 15 februari 2024]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun