Mohon tunggu...
Andika Lawasi
Andika Lawasi Mohon Tunggu... Lainnya - an opinion leader

Rakyat Pekerja

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Membiasakan Hidup Produktif Tanpa Emisi Karbon, Sanggup?

23 Oktober 2021   17:57 Diperbarui: 23 Oktober 2021   18:01 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Net-Zero Emission :  Melawan Perubahan Iklim Dari Diri Sendiri 

Net-Zero Emission (NZE) atau Nol Bersih Emisi adalah gagasan tentang bagaimana agar jumlah emisi CO2 yang terbuang, sama dengan jumlah emisi CO2 yang diserap.  Atau dalam kondisi yang lain, NZE juga bisa didefinisikan sebagai kondisi tidak diproduksinya CO2 sama sekali sehingga tidak berkontribusi membentuk GRK.  

Dengan melihat kondisi perubahan iklim hari ini yang kian genting, maka sudah waktunya bagi seluruh masyarakat dunia, termasuk pemerintah, dunia industri dan usaha, serta semua pihak untuk bahu-membahu dalam gerakan NZE ini guna menekan produksi GRK yang mencakup karbon dioksida, metana, freon, dan nitrogen agar emisinya dapat diminimalisasi sekecil mungkin. 

Untuk mencapai NZE semaksimal mungkin, setiap individu harus memahami betul setiap tindakan yang diambil dan selalu sadar akan jumlah emisi yang tercipta akibat tindakan tersebut. menurut berbagai sumber internet, ada beberapa tindakan atau kebiasaan yang sering kita lakukan yang terkait erat dengan emisi karbon atau yang disebut dengan istilah jejak karbon. Berikut uraiannya :

a. Membuang-buang Makanan

Sebagaimana dilansir dari situs World Economic Forum,  konsumsi makanan, mulai dari aspek produksi, distribusi, pemasaran, sampai menjadi makanan olahan siap santap, serta limbahnya, telah menyumbang 28 % emisi GRK.  

Hal ini kemudian menjadi makin parah ketika dibarengi dengan perilaku sebagian besar masyarakat yang gemar membeli makanan dalam jumlah besar tetapi tidak sedikit pula yang harus berakhir sebagai limbah makanan.  

Banyak yang tidak sadar bahwa dalam setiap tahapan penyediaan makanan tersebut, mulai dari proses penanaman (untuk pertanian) maupun pemeliharaan dan pengembangbiakan (untuk peternakan) sampai pengolahannya , telah mengeluarkan emisi karbon dan gas metana yang sangat berpengaruh pada naiknya intensitas GRK. 

Untuk mengatasi hal ini, maka perlu sebuah tindakan yang harus dimulai dari diri sendiri, yakni dengan cara tidak membuat atau membeli makanan dalam jumlah besar sehingga permintaan bahan-bahan konsumsinya dapat turun secara signifikan, minimal tidak se-eksesif sebagaimana pola konsumsi selama ini yang cenderung memboroskan bahan makanan yang tersedia.  

Para ibu rumah tangga juga perlu mendapatkan edukasi mengenai pentingnya mengontrol emisi karbon dari rumah agar mereka dapat mengatur menu konsumsi harian rumah tangga yang sesuai dengan gizi keluarga namun tidak berlebih-lebihan. 

Mengingat emisi GRK dari sektor konsumi tergolong tinggi, maka dapur rumah tangga pada akhirnya akan menjadi medan " pertempuran awal " perlawanan terhadap perubahan iklim. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun