Mohon tunggu...
Dihyah Cholif A
Dihyah Cholif A Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mas-mas Jawa yang bermimpi menikah dengan Elina Karimova pake adat Jawa.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[Cerpen] Figuran di Sebuah Kanvas Kehidupan

20 Agustus 2025   10:00 Diperbarui: 20 Agustus 2025   08:36 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Monalisa (Sumber: Pinterest/2luvley)

Size celana lo berapa Yog?” Yoga yang mendapat pertanyaan mengalihkan pandangannya pada laki-laki yang ada di depannya. Matanya tak lagi fokus pada gawai yang ia pegang.

Kini kepalanya memikirkan angka pasti ukuran celana yang ia pakai. Karena kertas kecil dengan angka size celananya sudah hilang entah ikut mesin cuci mana. “Wah, lupa gue. Kenapa emang?” Respon Yoga kepada laki-laki yang terlihat nikmat mengeluarkan asap rokok elektrik dengan aroma bak pewangi ruangan.

“Eh, gue inget. 34 maybe?” Sambung Yoga setelah sedikit terperanjat karena mengingat angka pasti ukuran celananya.

“Waaah, awas cepet mati lu.”

“Ha? Apa hubungannya gila?” Yoga tidak terima.

“Loh, lu gak lihat statement nya menkes. Beliau bilang laki-laki yang ukuran celananya lebih dari 33, menghadap Allah nya cepet.”

“Emang iya? Kalo perempuan?”

“Yeeee, gak tahu kok tanya saya. Tanya menkes sana.”

Yoga yang penasaran, membuka gawainya untuk mencari informasi terkait apa yang dikatakan oleh temannya. Ketika ia ketik kata kunci ‘Menkes’ sudah muncul beberapa rekomendasi kata setelahnya, seperti ‘sekarang’, ‘2025’, ‘gaji 15 juta’, ‘gangguan jiwa’, dan juga ‘ukuran celana’.

Terlihat beberapa artikel yang menampilkan berita dengan statement terkait. Beberapa dengan imbuhan kata template, seperti Viral layaknya berita-berita hoaks di facebook. Semacam masyaallah, ajaib. Pria ini selamat meskipun mencicipi perut anaconda. Atau Pria ini lakukan setiap malam, khasiatnya gak main-main. Yoga mencoba menekan satu berita dengan judul ‘Menkes: Bila laki-laki Celana Jeansnya Ukuran 33, Menghadap Allahnya lebih Cepat’ yang diterbitkan oleh kumparanNEWS.

Ternyata benar, Budi Gunadi selaku Menteri kesehatan mengungkapkan sejumlah indikator kesehatan. Beliau juga mengatakan “Pokoknya laki-laki yang beli celana jeans masih di atas 32-33. Udah pasti obesitas. Itu menghadap Allahnya lebih cepat dibandingkan yang celana jeansnya 32”

Yoga yang membaca itu sedikit merenung, apa bener yaa nggak lama lagi gue ketemu Allah?

***

Suasana sedih nan haru terlihat di rumah almarhum. Keluarga, saudara, dan kerabat mulai memanjatkan doa kepada almarhum. bendera kuning terpasang di depan rumah serta beberapa karangan bunga ucapan bela sungkawa dari beberapa kerabat dan kantor tempat ia kerja. Yoga datang bersama dengan teman-teman kantornya setelah mendapat kabar bahwa Doni meninggal dunia.

Sebelumnya grup WA nya sudah ramai berdenting. Menandakan terjadi komunikasi intens dari orang-orang di dalamnya. Yoga yang sedikit terganggu karena tengah mendengarkan musik untuk menemaninya mencuci mobil di akhir pekan ini merasa sedikit geram. Ia hendak menyalakan mode ‘Jangan Ganggu’ agar notifikasi dari grup WA dengan nama ‘Tahun depan berangkat Haji’ berhenti mengganggunya.

Grup yang berisikan teman-teman kantornya, yang mungkin merencanakan untuk keluar jalan-jalan atau sekadar melakukan kegiatan bersepeda bareng di Car Free Day. Ketika hendak mengaktifkan mode ‘Jangan Ganggu’, matanya terinterupsi dengan kata ‘Innalillahi’ dan ‘Gak nyangka’ dari bubble notifikasinya. Ada apa ini? Ada yang meninggal? Siapa? Pikirnya.

Ia memutuskan untuk membuka grup WA ‘Tahun depan berangkat Haji’. Matanya membelalak ketika membaca pesan yang sepertinya diteruskan dari keluarga atau kerabat Doni kepada salah satu rekan kerjanya. Teman-temannya menjadwalkan akan ke rumah almarhum siang ini. Beberapa ada yang meminta maaf karena tidak bisa ikut serta karena ada kegiatan, dan hanya bisa mentransfer beberapa rupiah sebagai bentuk belasungkawa.

Kegiatan cuci mobilnya berhenti sejenak layaknya upacara yang bubar karena tiba-tiba hujan. Ia masih tidak percaya dengan apa yang terjadi. Baru dua hari kemarin, ia berbincang dengan almarhum terkait ukuran celana dan berita dari kementrian kesehatan. Baru dua hari kemarin mereka merencanakan untuk mulai olahraga, agar tubuh lebih sehat dan bugar. Namun, kini rencana tersebut hanya jadi angan dan kenangan.

Mungkin kata Memang, hidup gak ada yang tahu ya? tepat untuk diucapkan pada momen kali ini. Yoga melanjutkan kegiatan cuci mobilnya sedikit lebih cepat, agar bisa segera siap-siap untuk berangkat ke rumah almarhum sesuai dengan jam yang sudah ditentukan oleh teman-temannya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun