Mohon tunggu...
Dihveenah Aubrey
Dihveenah Aubrey Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance Content Writer

I write because it makes me feel like someone’s listening

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Suka Karena Terbiasa? Kenali "Mere-Exposure Effect" yuk!

5 September 2020   08:15 Diperbarui: 20 Mei 2021   19:35 2661
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Memahami fakta dibalik suka karena terbiasa (Sumber : unsplash.com/@brucemars)

Pernah nggak kamu dengar lagu yang awalnya biasa aja atau justru nggak kamu banget  tapi setelah berkali-kali , kamu jadi  suka lagu itu? Atau pernah nggak kamu lihat iklan sebuah produk di baliho yang sama tiap hari, terus kamu tertarik buat membeli itu? Inilah yang disebut dengan mere-exposure effect.

Wih, apaan tuh? 

 Adalah sebuah fenomena di mana kita suka terhadap sesuatu karena terlihat familiar. Hal ini bisa aja negatif, bisa aja positif.

Terus kenapa bisa kaya gitu ?
kata kuncinya adalah Familiar atau sudah terbiasa. Terkadang orang tidak mau ambil resiko  karena tidak terbiasa. Lalu yang familiar itu biasanya rekat hubungannya dengan populer dan keberhasilan jadi orang cenderung memilih sesuatu yang sudah ada buktinya.  Kedua karena sudah familiar sehingga itu lebih gampang dipahami. 

Baca juga : Budaya yang Berawal dari Terbiasa

Melihat sesuatu yang nggak familiar artinya akan membuatmu belajar hal yang baru lagi. Nah buruknya, ini akan membuatmu jadi ogah untuk belajar seuatu di luar keahlianmu.

Awalnya gimana, sih?
Diawali oleh seorang psikologi asal Jerman, Gustav fechner dan psikolog asal Inggris bernama Edward Titchener di akhir abad 19, yang menulis buku berjudul 'glow of warmth'  atau 'sinar dari kehangatan'.

Kemudian dikembangkan oleh psikolog sosial asal Amerika ,Robert Zajonc di tahun 1968. Dia melakukan ekspremen dengan respodent untuk mengenali karakter huruf cina yang diperlihatkan dalam jumlah tertentu. Hasilnya mereka akan lebih menyukai karakter yang sering mereka lihat.

Kemudian eksperimen menarik lainnya ada di tahun 1992. Peneliti melakukan eksperimen terhadap kehadiran mahasiswa. Di mana dalam satu semester,  ada wanita yang datang hampir 15 kali, datang 10 kali, datang 5 kali dan ada yang tidak datang. 

Baca juga : Mengapa Orang Suka Duduk pada Tempat yang Sama?

Semua wanita ini tidak berinteraksi dan hanya hadir lalu pulang. Di akhir, mereka memilih wanita mana yang akan kelihatan menarik. Mereka lebih melihat secara positif wanita yang hadir selama 15 kali daripada yang tidak hadir sama sekalli.

Haruskah dihindari? 
Sebenarnya ini bukanlah sesuatu yang selamanya negatif. Konsep ini bahkan diterapkan untuk marketing digital. Tapi dalam kasus tertentu, contohnya seperti kamu mendengarkan lagu yang sama berulang-ulang akan membuatmu menjadi suka sama lagu itu. 

Tapi jika kamu terus mendengarkan lagu itu dalam 1 bulan tanpa mendengarkan yang lain, justru akan membuatmu menjadi bosan atau bahkan benci. 

Baca juga : Lagi Bosan? Yuk Intip Kegiatan Keseharianku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun