Mohon tunggu...
Senja Awan
Senja Awan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Siapa yang menanam pasti ia akan memanen.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Budaya yang Berawal dari Terbiasa

11 April 2021   08:40 Diperbarui: 11 April 2021   08:44 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Budaya adalah ciri khas daerah masing-masing yang salah satu fungsinya adalah untuk membedakan daerah yang satu dengan daerah yang lain. Namun di berbagai daerah ada juga yang memiliki budaya yang sama. Budaya atau adat itu biasanya turun-temurun dari nenek moyang yang masih terjaga kelestarian dan kekentalannya. Tapi ada juga budaya yang berawal dari kebiasaan masyarakat yang sering melakukan kegiatan tersebut dan tidak mau meninggalkannya.

Salah satu yang terjadi di Dusun Kemloso, Desa Benculuk, Kab. Banyuwangi ini yang berawal dari kebiasaan dan hobi masyarakat yang suka mencari ikan secara beramai-ramai di sungai dengan alat yang sederhana berupa pancing dls. Kegiatan ini kemudian di apresiasi oleh ketua dusun untuk dikembangkan menjadi sebuah buadaya yang tidak ada di sdaerah lain dengan tujuan selain mengembangkan hobi masyarakat juga menjaga kerukunan dan kebersamaan yang harus tetap terjaga antar masyarakat. 

Setelah di rapatkan kembali oleh pemerintah dusun kegiatan ini lebih teratur lagi, dan diberi nama “gobyak ikan” atau dalam bahasa Indonesia artinya grebek ikan dan dilaksanakan setahun sekali pada hari ketujuh bulan syawal atau idul fitri, hal ini dimaksudkan sebagai bentuk ucapan syukur masyarakat kepada Allah SWT karena masih diberi kesempatan untuk bertemu kembali dengan bulan suci yakni Ramadhan. Sesuai namanya grebek ikan maka seluruh masyarakat tidak boleh menggunakan pancing atau jaring sebagai alat tangkapanya, masyarakat harus menggunkan alat yang lebih sederhana lagi yaitu “irik” atau wadah yang terbuat dari bambo. 

Agar lebih seru lagi pemerintah Dusun mewajibkan seluruh masyarakat mulai dari anak-anak, orang dewasa, hingga orang tua untuk terjun langsung ikut andil dalam kegiatan ini. Ikan yang di tangkap adalah ikan air tawar yang bermacam-macam jenisnya antara lain, ikan wader, ikan nila, ikan gabus, ikan gurame dan masih banyak lagi. Hasil ikan yang sudah di tangkap tidak di jual akan tetapi untuk di masak dan dibawa ke masjid untuk acara syukuran pada keesokan harinya. 

Namun tahun kemarin yakni 2020, kegiatan ini tidak terlaksana di karenakan pandemi covid-19 seiring dengan anjuran pemerintah yang melarang keramaian di seluruh daerah. Hal ini tidak menjadikan kegiatan ini mati mengingat kegiatan ini sudah menjadi budaya yang tidak bisa di tinggalkan oleh masyarakat, tetapi akan diadakan kembali jika pandemi sudah berakhir. Seluruh masyarakat berharap pandemi ini segera berakhir agar dapat melaksanakan kembali kegiatan tersebut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun