Ketiga, Ego masih tinggi. Sifat egois dari pemain Indonesia masih tinggi, ini terlihat dari para pemain yang tidak memberikan kesempatan atau umpan kepada rekannya walaupun dirinya sudah dalam kondisi tidak memungkinkan untuk memberikan ruang tembak. Mereka ingin membuktikan diri bahwa dirinya yang paling hebat. Sikap mementingkan individu harusnya dikubur dalam-dalam, karena bermain sepak bola adalah permainan tim atau kelompok. Jika timnas Indonesia menang maka yang membawa harum bukan hanya 1 atau 2 pemain saja tetapi satu tim termasuk pelatih dan bangsanya.
Keempat, Terlalu asyik menyerang. Pemain belakang membantu menyerang memang tidak disalahkan tetapi jangan lupa setelah menyerang kembali lagi ke posisi semula. Gol kedua dari Matee Sarakum ini akibat dari kesalahan pemain belakang yang ikut menyerang dan tidak bisa mengimbangi kecepatan pemain depan Thailand.
Kelima, Jangan Emosi. Pemain Indonesia sering terlihat emosi setelah timnya ketinggalan oleh lawan. Padahal hal ini merugikan diri sendiri dan tim. Ini terlihat dari pertandingan semalam yang hampir saja terjadi perkelahian antara pemain Indonesia dengan Thailand. Berjiwa sportif dan tidak cepat emosi harus ditanamkan lebih dalam lagi kepada para pemain Indonesia. Bahwa emosi sesaat yang akan menjerumuskan karirnya di dunia sepak bola.
Mudah-mudahan pada pertandingan semifinal nanti timnas U-19 Indonesia sudah bisa memperbaiki kekurangannya tadi. Kami rakyat Indonesia selalu mendukungmu, kalah menang kami tetap setia mendukungmu hanya saja kami sudah rindu Indonesia menjadi juara sepak bola di tingkat Internasional.