Mohon tunggu...
Didno
Didno Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Youtuber

Guru yang suka ngeblog, jejaring sosial, nonton bola, jalan-jalan, hobi dengan gadget dan teknologi. Info lengkap didno76@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

5 Hal yang Harus Segera Diperbaiki Timnas U-19 Indonesia

10 Juli 2018   08:08 Diperbarui: 10 Juli 2018   09:34 552
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Todd Rivaldo Ferre meladeni pemain Thailand (Gambar Kompas.com)

Pertandingan sepak bola antara timnas U-19 Indonesia vs Thailand di ajang AFF U-19 Championship 2018 di Gelora Delta Sidoarjo Senin (9/7/2018) berakhir dengan kemenangan Thailand 2-1. Timnas Indonesia gagal menjadi pemuncak klasemen grup A karena kalah dari Thailand.

Dengan demikian timnas U-19 Indonesia hanya meraih poin 12 dari 5 kali bertanding 4 kali menang dan 1 kali kalah. Sedangkan timnas U-19 Thailand meraih poin 13 dari 4 kali menang satu kali imbang lawan Vietnam.

Pelatih timnas Indonesia Indra Sjafri sudah memasukkan pemain utama Saddil Ramdani, dan Todd Rivaldo sejak menit pertama. Hanya beberapa pemain yang dilakukan rotasi oleh Indra Sjafri seperti penjaga gawang Muhammad Riyandi yang diganti Muhammad Aqil Savik. 

Tren positif selama 4 pertandingan di penyisihan grup A Piala AFF U-19 2018 harus terhenti. Sejak peluit babak pertama dibunyikan sebenarnya permainan antara Indonesia vs Thailand seimbang. Hanya saja timnas Indonesia dikagetkan dengan gol dari tendangan di luar kotak penalti yang dilakukan oleh Nattawut Chootiwat pada menit ke-41 sehingga Indonesia tertinggal 0-1 dari Thailand.

Setelah turun minum, timnas Indonesia sebenarnya langsung menyerang, tetapi sayang karena keasyikan menyerang hingga pertahanan ditinggalkan, akibatnya pada menit ke-50 Matee Sarakum yang tidak terkawal bisa melesakkan bola ke gawang Aqil Savik setelah menerima umpan dari rekannya Naikin Wisetchat. Thailand unggul 2 gol dari Indonesia.

Serangan silih berganti dari Saddil Ramdani, Todd Ferre, Witan Sulaeman, Rumangkiek, Muhammad Rafli Mursalim baru dimasukkan pada babak kedua. Setelah serangan bertubi-tubi akhirnya Indonesia memecah kebuntuan berkat sepakan Rifad Marasabessy pada menit ke-84 yang mengubah kedudukan Indonesia 1 Thailand 2.

Sisa waktu pertandingan ditambah 5 menit tambahan waktu membuat timnas Indonesia terus menggempur pertahanan Thailand, sayangnya penyelesaian akhirnya dari pemain-pemain Indonesia belum sempurna hingga peluit akhir dibunyikan Indonesia 1 Thailand 2.  

Selama pertandingan, Indonesia mampu mencatatkan 12 tembakan sedangkan Thailand membukukan 10 tembakan, hanya bedanya Thailand dengan tujuh di antaranya mengarah ke gawang, sementara Indonesia hanya lima yang tepat sasaran.

Berdasarkan pertandingan semalam, ada beberapa hal yang perlu diperbaiki oleh Timnas U-19 Indonesia dan Pelatih Indra Sjaftri. 

Pertama, Jangan Terlena. Setelah empat kali pertandingan selalu menang, pemain Indonesia seperti terlena apalagi timnas Indonesia sudah memastikan diri melaju ke babak semifinal. Harusnya timnas Indonesia tetap fokus untuk memenangkan setiap pertandingan.

Kedua, Belum Kompak. Masih sering melihat para pemain Indonesia salah umpan atau terlalu tinggi atau terlalu jauh. Ini berbeda dengan Thailand yang hampir tidak melakukan kesalahan kecil seperti salah umpan. Selain itu masih terlihat komunikasi antar pemain yang masih kurang, ini sering terlihat kesalahan antara pemain belakang dengan penjaga gawang, pemain depan dengan pemain depan atau tengah.  

Ketiga, Ego masih tinggi. Sifat egois dari pemain Indonesia masih tinggi, ini terlihat dari para pemain yang tidak memberikan kesempatan atau umpan kepada rekannya walaupun dirinya sudah dalam kondisi tidak memungkinkan untuk memberikan ruang tembak. Mereka ingin membuktikan diri bahwa dirinya yang paling hebat. Sikap mementingkan individu harusnya dikubur dalam-dalam, karena bermain sepak bola adalah permainan tim atau kelompok. Jika timnas Indonesia menang maka yang membawa harum bukan hanya 1 atau 2 pemain saja tetapi satu tim termasuk pelatih dan bangsanya.

Keempat, Terlalu asyik menyerang. Pemain belakang membantu menyerang memang tidak disalahkan tetapi jangan lupa setelah menyerang kembali lagi ke posisi semula. Gol kedua dari Matee Sarakum ini akibat dari kesalahan pemain belakang yang ikut menyerang dan tidak bisa mengimbangi kecepatan pemain depan Thailand.

Kelima, Jangan Emosi. Pemain Indonesia sering terlihat emosi setelah timnya ketinggalan oleh lawan. Padahal hal ini merugikan diri sendiri dan tim. Ini terlihat dari pertandingan semalam yang hampir saja terjadi perkelahian antara pemain Indonesia dengan Thailand. Berjiwa sportif dan tidak cepat emosi harus ditanamkan lebih dalam lagi kepada para pemain Indonesia. Bahwa emosi sesaat yang akan menjerumuskan karirnya di dunia sepak bola.

Mudah-mudahan pada pertandingan semifinal nanti timnas U-19 Indonesia sudah bisa memperbaiki kekurangannya tadi. Kami rakyat Indonesia selalu mendukungmu, kalah menang kami tetap setia mendukungmu hanya saja kami sudah rindu Indonesia menjadi juara sepak bola di tingkat Internasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun