Mohon tunggu...
Didi Suprijadi ( Ayah Didi)
Didi Suprijadi ( Ayah Didi) Mohon Tunggu... Guru - Pendidik, pembimbing dan pengajar

Penggiat sosial kemasyarakatan,, pendidik selama 40 tahun . Hoby tentang lingkungan hidup sekaligus penggiat program kampung iklim. Pengurus serikat pekerja guru.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Tulisan Subuh ke 18, Kematian ke Tujuh

6 Mei 2024   07:51 Diperbarui: 6 Mei 2024   07:59 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrasi,Jenazah di sholat kan sumber gambar dokumen pribadi 


Tanpa diminta Mas Mul, menceritakan tentang apa yang dimaksud dengan 'Kematian Ketujuh?'.

Menurut cerita Mas Mul yang di maksud Kematian ketujuh itu adalah ada orang meninggal dunia sebanyak 7 orang dalam kurun waktu tertentu secara berurutan.

"Nah ini orang yang meninggal urutan ke tujuh di Minggu ini" begitu Mas Mul menjelaskan.

Pengumuman berita duka yang barusan disampaikan sore Ahad,  merupakan orang yang meninggal di urutan ke tujuh.

Mas Mul menjelaskan bahwa, kematian pertama Mis X hari Sabtu, dan kematian ketujuh pekan berikutnya Ahad adalah Mr Y.

"Sabtu pekan  lalu ibu X meninggal, Sore ini Ahad ibu Y meninggal " pungkas Mas Mul yang sehari hari bertugas pembantu penggali kubur di pemakaman wakaf Pangeran Jayakarta, mengakhiri pembicaraan dengan kakek tua petang itu.


Menurut kepercayaan kebanyakan penduduk setempat bahwa bila dalam lingkungan nya ada yang meninggal dunia di hari Sabtu atau Selasa,maka akan ada orang lain yang menyusul meninggal dunia berikutnya, berturut turut hingga hitungan ke tujuh.

Jadi bila ada orang yang meninggal dunia di hari Sabtu atau Selasa maka penduduk setempat mempercayainya akan ada penduduk lainnya dalam waktu seminggu sebanyak tujuh orang yang meninggal dunia berikutnya.

Boleh percaya boleh tidak, begitu sebagian penduduk setempat mempercayai tentang kematian seorang yang meninggal di hari Sabtu atau Selasa.

Kematian adalah penghentian permanen dan tidak dapat dikembalikan dari semua fungsi biologis yang menopang makhluk hidup.Kematian otak kadang-kadang digunakan sebagai definisi hukum kematian seseorang. Kematian adalah proses universal yang tak terhindarkan dan pada akhirnya akan terjadi pada semua makhluk hidup

Pada dasarnya kematian adalah takdir seluruh makhluk, manusia ataupun jin, hewan ataupun makhluk-makhluk lain, baik lelaki atau perempuan, tua ataupun muda, baik orang sehat ataupun sakit. Seperti dalam firman Allah Ta'ala (yang artinya), "Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun