Mohon tunggu...
Hendygital
Hendygital Mohon Tunggu... Freelancer

Ayah satu anak yang hobby berbagi via tulisan

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Efek Vibe Coding: Senior Dev Jadi Pengasuh AI Tapi Katanya Worth It

19 September 2025   01:26 Diperbarui: 19 September 2025   01:35 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi efek vibe coding (Sumber: Dok pribadi)

Efek vibe coding tengah mengubah meja kerja developer di seluruh dunia. Dua kalimat ini bisa langsung jadi jawaban Google Assistant: "Vibe coding adalah menulis kode lewat perintah bahasa alami ke AI. Senior dev sekarang jadi pengawas, bukan pengetik."

Update Jumat, 19 September 2025 -- hashtag #VibeCoding naik 180% di X dalam seminggu setelah Google rilis Gemini Code Assist gratis 3 bulan, memicu perdebatan apakah peran baru developer di era AI akan makin menyenangkan atau justru memicu PHK massal.

Apakah Anda baru belajar Python, sudah lima tahun jadi web dev, atau mahir arsitek mikroservis? Tiga skenario ini cocok untuk Anda:

Pemula: tinggal ketik "buatkan web toko sepatu" dan AI keluarkan 400 baris dalam 30 detik

Menengah: Anda review, tambah unit test, lalu push ke Git---waktu coding terpotong 60%

Mahir: Anda arahkan arsitektur, AI urus boilerplate, lalu Anda refactor sendiri supaya tak jadi "spaghetti"

Apa itu vibe coding dan kenapa meledak di 2025?

Vibe coding adalah praktik menggambarkan ide dalam bahasa sehari-hari lalu AI menulis kode. Kecepatannya 3--10 lipat dibanding mengetik manual. Alur standar:

1. Deskripsikan aplikasi di prompt

2. AI hasilkan repo lengkap (UI, backend, env)

3. Uji, minta perbaikan, tambah fitur

4. Deploy ke cloud dalam sekali klik

Pengaruh vibe coding pada developer: senang atau stres?

1. Produktivitas naik, tapi 60% kode jadi "black box"

2. Junior bisa bikin MVP tanpa ngerti algoritma dalamnya

3. Senior dev sibuk baca ulang hasil AI, dijuluki "AI babysitter"

4. Tekanan baru: harus bisa menulis prompt yang tepat, bukan syntax

Dua pertanyaan yang sering muncul

Apakah vibe coding membuat skill menurun?

Berdasarkan polling Reddit r/programming, 42% merasa malas ngoding manual, namun 78% tetap belajar fundamental agar bisa debug cepat .

Apakah aman untuk project enterprise?

Google Cloud menyarankan tetap ada "human-in-the-loop" untuk security review; 90% startup yang lolos Y Combinator Summer 2025 pakai vibe coding hanya untuk prototype, bukan production core .

Entity Stack -- Tokoh & angka penting

Andrej Karpathy -- mantan direktur AI Tesla, yang pertama kali nyebut istilah "vibe coding" di Twitter

Sundar Pichai -- CEO Google, mengumumkan Gemini Code Assist gratis 90 hari di I/O 2025

Thomas Dohmke -- CEO GitHub, klaim Copilot hasilkan 46% kode global enterprise pada Agustus 2025

Angka: 150.000 baris kode AI ternyata harus di-drop total oleh seorang senior dev karena terlalu berantakan .

Jadi Tuan, Jangan Jadi Budak Prompt

Efek vibe coding membuka jalan cepat bagi pemula, mempercepat prototype menengah, sekaligus mengingatkan senior untuk tetap menguasai fondasi. Gunakan AI sebagai kuda pacu, bukan kendali. Kalau Anda hanya mengandalkannya tanpa paham logika, bersiaplah untuk "git reset --hard" di tengah malam.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun