Mohon tunggu...
made didi kurniawan
made didi kurniawan Mohon Tunggu... Peneliti dan Penulis Lepas

Penelitian 🕵️dan Penulis Lepas Artikel Ilmiah dan Populer ✍️

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bukan Milikmu, Sampai Kamu Menguasai Responsmu

8 September 2025   13:26 Diperbarui: 8 September 2025   13:26 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tujuan dari penguasaan internal bukanlah untuk menjadi pribadi yang dingin, terasing, dan apatis terhadap dunia. Justru sebaliknya. Dengan memiliki pusat kendali diri yang kokoh, kita membebaskan diri kita untuk terlibat dalam kehidupan dengan lebih penuh dan berani.

Dalam Cinta: Kita bisa mencintai secara mendalam tanpa rasa takut yang melumpuhkan, karena kebahagiaan kita tidak lagi bergantung sepenuhnya pada kehadiran atau validasi orang lain. Kita memberi dari kelimpahan, bukan dari kekurangan.

Dalam Perjuangan: Kita bisa menghadapi tantangan dan kesulitan dengan kepala tegak. Kita merasakan sakit dan kekecewaan, namun kita tidak hancur olehnya. Perjuangan tidak lagi dilihat sebagai hukuman, melainkan sebagai kesempatan untuk tumbuh dan menempa karakter.

Dalam Kritik: Kita bisa menerima umpan balik, bahkan yang pedas sekalipun, dengan keterbukaan. Karena harga diri kita tidak lagi rapuh dan bergantung pada pujian, kita mampu memilah mana kritik yang membangun dan mana yang hanya kebisingan.

Titik keseimbangan ini adalah kondisi di mana kita menari bersama kehidupan. Kita merasakan setiap iramanya---baik yang gembira maupun yang sedih---namun kita tidak pernah terseret hingga jatuh. Kita memiliki jangkar internal yang kuat, sebuah "kompas batin" yang selalu menunjuk pada kedamaian dan kebijaksanaan, tidak peduli seberapa dahsyat badai di luar sana.

Langkah Menuju Penguasaan Diri

Perjalanan ini bukanlah tujuan akhir, melainkan sebuah latihan seumur hidup. Ia dimulai dengan langkah-langkah kecil yang sadar:

Praktik Jeda: Saat dihadapkan pada situasi pemicu, ambil napas dalam-dalam sebelum bereaksi. Beri diri Anda beberapa detik untuk memilih respons.

Kenali Pemicu: Amati pola reaksi Anda. Apa yang sering membuat Anda kehilangan kendali? Kesadaran adalah langkah pertama menuju perubahan.

Latih Mindfulness: Meditasi atau latihan kesadaran penuh membantu kita menjadi pengamat yang baik bagi pikiran dan perasaan kita, bukan menjadi budaknya.

Fokus pada Apa yang Bisa Dikendalikan: Latih diri untuk membedakan antara apa yang berada dalam kendali Anda (pikiran, usaha, tindakan) dan apa yang tidak (hasil akhir, opini orang lain). Curahkan energi Anda hanya pada yang pertama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun