Mohon tunggu...
.
. Mohon Tunggu... Lainnya - ?

!

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kami Adalah

8 Februari 2024   01:59 Diperbarui: 8 Februari 2024   02:08 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kami adalah
akar
dari rerumputan
yang menengadah
ke langit

Kami adalah
reranting kering
terserak di atas tanah
di pukul angin

Kami adalah semut-semut
yang berjajar rapi mengantre
menunggui harapan baru di esok hari

Kami adalah
yang terlupakan
tersisih oleh duka
terkikis oleh nestapa

Sejahtera semakin asing
Lapar semakin nyaring
Aksara tak terbaca
Buta selalu kentara

Sementara tuan-tuan
(selalu dan selalu)
sibuk bertinju kata

Tuan-tuan masih ingat kami bukan?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun