Mohon tunggu...
Dicky Saputra
Dicky Saputra Mohon Tunggu... Let's talk about life.

-

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Apa yang Pengendara Motor Lihat dan Pengemudi Mobil Tidak (Sebuah Analogi)

7 Desember 2015   08:16 Diperbarui: 7 Desember 2015   14:24 1734
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya seorang pengendara mobil selama bertahun-tahun. Dan saya termasuk orang yang suka kesal dengan perilaku pengendara motor di jalan. Saya heran, apa yang mereka inginkan dengan berperilaku seperti itu. Salip sana, salip sini. Zigzag. Dan kadang terkesan seperti memaksakan kehendak untuk menerobos kemacetan. Waktu itu saya berpikir kalau suatu saat saya mengendarai motor, saya tidak akan seperti itu.

Hingga pada akhirnya, saya membeli sebuah motor dan mulai menggunakannya dalam perjalanan ke tempat kerja. Pada awalnya, saya berusaha untuk tetap pada pemikiran awal untuk tidak berkendara seperti yang lainnya. Tapi, begitu mulai berkendara dan melaju di jalan raya, seperti ada yang mendorong karakter saya untuk berubah. Terlebih pada saat menemui kemacetan lalu lintas. Dan pada akhirnya, saya pun ikut berperilaku seperti yang lainnya. Salip sana-sini dan berzigzag.

Saya jadi berpikir, apa yang membuat kami, para pengendara motor, berperilaku seperti ini? Apa yang membedakan kami dengan para pengemudi mobil? Apa yang kami lihat dan pengemudi mobil tidak?

Pertama, sebagai pengendara motor, kami melihat lebih banyak celah (peluang) dan kesempatan. Pilihan kami lebih banyak daripada pengemudi mobil. Peluang kecil sekalipun untuk maju ke depan, kami sikat. Kami melihat dari sudut pandang yang berbeda dibandingkan para pengemudi mobil. Dan pada saat kita mengubah sudut pandang, kita akan bisa melihat bahwa sebenarnya ada begitu banyak peluang di sekitar kita yang bisa dimanfaatkan.

Kalau saya tetap menggunakan sudut pandang lama, sebagai pengemudi mobil, saya akan tertinggal dari yang lain yang lebih bisa melihat dan memanfaatkan peluang yang ada. Karena pastinya saya akan ikut mengantri di belakang mobil dan maju lebih lambat, bahkan malah memperparah kemacetan. Mengubah sudut pandang untuk melihat peluang yang berbeda dan lebih banyak, itu kuncinya.

Kedua, seperti yang sudah saya sampaikan diatas, peluang (celah) sekecil apapun, akan kami sikat. Bagi anda pengemudi mobil, anda akan berpikir bahwa celah tersebut terlalu kecil untuk dimanfaatkan. Peluang itu terlalu remeh untuk anda. Tapi untuk kami, itu adalah peluang besar untuk terus maju. Dan sebagai pengemudi mobil yang bijak, atau dalam kehidupan sehari-hari bisa dibilang orang yang lebih berkuasa (lebih sukses), anda harus rela memberikan peluang kecil tersebut untuk orang lain di sekitar anda.

Dalam hal ini, kami para pengendara motor. Jangan tutup atau buang percuma peluang tersebut hanya karena tidak bisa anda manfaatkan. Anda tidak pernah tahu bahwa apa yang anda anggap kecil bisa berarti besar bagi orang lain di sekitar anda.

Ketiga, kenapa kami berzigzag dan salip sana sini? Itu semata-mata hanya untuk menghindari rintangan yang datang dan terus bergerak maju. Hidup itu harus fleksibel. Kalau ada mobil di depan yang menghalangi (= rintangan), kami akan mengubah arah. Tidak perlu kaku dan memaksakan diri untuk tetap di jalur nyaman yang kami inginkan.

Kalau memang mengubah arah bisa membuat kami tetap maju dan sampai di tujuan lebih cepat, kami akan ubah. Kami akan berbelok ke kanan, ke kiri, dan kembali lagi ke jalur kami untuk tetap sampai ke tujuan awal. Kita tidak bisa memilih kapan dan bagaimana rintangan itu akan datang selama perjalanan kita. Tapi kita bisa memilih bagaimana kita merespon.

Tetap diam dan menunggu rintangan hilang dengan sendirinya (= makan waktu dan tidak pasti) atau merespon dengan positif dan aktif untuk melewatinya. Itu adalah pilihan yang membuat perbedaan.

Keempat, pada saat lalu lintas lancar, kami akan tetap berjalan di lajur kiri. Kami sadar bahwa mobil-mobil yang berjalan di belakang kami lebih cepat. Jadi kami akan menyingkir dan memberikan mereka kesempatan untuk melewati kami. Kami tidak akan menghalangi. Seperti juga mereka tidak menghalangi kami. Yang terpenting bagi kami, pengendara motor dan pengemudi mobil bisa maju bersama-sama ke tujuan masing-masing. Setiap orang mendapatkan kesempatan yang sama untuk maju.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun