Mohon tunggu...
Dicky Saputra
Dicky Saputra Mohon Tunggu... Let's talk about life.

IG: cakesbyzas

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bangga dengan Banyaknya Followers di Medsos

17 September 2025   08:05 Diperbarui: 16 September 2025   13:10 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Banyaknya followers bisa membuat seseorang berbangga diri (Gemini AI-Generated image)

Akhirnya, ketika angka itu turun atau stagnan, ia merasa gagal. Padahal, hidupnya tidak berubah apa-apa. cuma angka di layar yang bergeser.

Perspektif Islam: Apa yang Sebenarnya Bernilai?

Dalam sudut pandang Islam, yang dilihat bukan seberapa banyak orang mengenal Anda, tapi seberapa ikhlas niat Anda.

Angka bisa menipu. Anda bisa punya jutaan pengikut, tapi kalau hati Anda cuma ingin dipuji, apa artinya? Sementara orang lain mungkin punya sedikit pengikut, tapi setiap kata yang ia tulis berniat memberi manfaat, itu bisa jadi amal yang lebih bernilai.

Konsep amanah juga penting di sini. Banyak followers berarti banyak mata yang melihat. Pertanyaannya, apakah apa yang Anda bagikan membawa kebaikan, atau justru bisa menyesatkan orang lain?

Kalau jumlah pengikut dianggap sebagai kebanggaan, maka seharusnya juga dianggap sebagai tanggung jawab.

Filosofi Angka dan Makna

Filsafat mengajarkan kita untuk membedakan antara "yang tampak" dan "yang hakiki". Jumlah followers adalah sesuatu yang tampak. Ia bisa dihitung, ditampilkan, dipamerkan. Tapi apakah ia punya makna hakiki dalam hidup Anda?

Kalau Anda kehilangan followers, apakah hidup Anda berhenti? Apakah keluarga Anda berhenti menyayangi? Apakah rezeki Anda hilang? Tentu tidak. Itu artinya, angka itu cuma ilusi nilai, bukan nilai itu sendiri.

Plato pernah berbicara tentang "bayangan dalam gua". Orang-orang sering terkecoh oleh bayangan yang mereka lihat, padahal itu bukan kenyataan. Followers bisa jadi bayangan itu: terlihat nyata, tapi bukanlah inti hidup.

Luka Kecil yang Sering Tidak Disadari

Ada orang yang pernah marah besar cuma karena kehilangan 500 followers dalam semalam. Ia merasa dikhianati, seakan-akan dunia menolak dirinya.

Padahal, mungkin sebagian dari mereka cuma akun palsu yang dibersihkan sistem. Tapi dampaknya nyata: ia jadi malas berkarya, kehilangan semangat, bahkan sempat berpikir, "Mungkin aku tidak berharga lagi."

Fenomena ini disebut dengan social comparison trap dalam psikologi. Kita terlalu sering membandingkan diri dengan angka milik orang lain. Ketika orang lain punya lebih banyak, kita merasa kurang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun