Pernahkah Anda merasa heran melihat bagaimana seseorang bisa begitu cepat terkenal cuma karena satu video singkat di media sosial? Sementara di sisi lain, ada orang yang sudah bertahun-tahun bekerja keras, berkarya, dan berprestasi, tapi tak kunjung mendapatkan sorotan yang sama. Dunia sekarang memang sering terasa tidak adil. Perhatian yang dulu cuma bisa diraih dengan usaha panjang, kini bisa datang seketika cuma dengan satu momen sensasional.
Pertanyaannya, kalau Anda ingin dikenal dan dihargai, jalan mana yang lebih masuk akal untuk dipilih? Apakah melalui prestasi yang dibangun dengan kesabaran, atau melalui sensasi yang cepat menyebar tapi sering kali singkat umurnya?
Inilah dilema yang dihadapi banyak orang hari ini, terutama di era media sosial. Mari kita renungkan lebih dalam.
Perhatian, Kebutuhan yang Tak Pernah Hilang
Sejak dulu, manusia selalu punya kebutuhan untuk diakui. Anda bisa menyebutnya sebagai kebutuhan akan perhatian, validasi, atau sekadar pengakuan sosial. Di psikologi, ini sering dikaitkan dengan teori kebutuhan Maslow, yang menyebutkan kalau sesudah kebutuhan dasar terpenuhi, manusia akan mencari penghargaan, rasa dihargai, dan penerimaan dari lingkungannya.
Kalau Anda perhatikan, kebutuhan ini tidak pernah berubah. Bedanya cuma cara orang mencarinya. Dulu, seseorang mendapatkan perhatian karena keberanian di medan perang, kecerdikan dalam berdagang, atau karya seni yang menyentuh hati. Sekarang, perhatian bisa datang dari video joget singkat, prank berlebihan, atau komentar pedas yang viral.
Perhatian memang membuat manusia merasa "ada". Rasanya seperti mendapat bukti kalau keberadaan Anda diakui orang lain. Tidak heran kalau banyak orang rela melakukan apa saja untuk meraihnya.
Prestasi: Jalan Panjang yang Penuh Rintangan
Bayangkan seorang anak yang rajin belajar bertahun-tahun. Ia mengorbankan waktu mainnya, menahan rasa bosan, bahkan menolak ajakan teman-temannya demi bisa fokus. Bertahun-tahun kemudian, kerja kerasnya membuahkan hasil. Ia diterima di universitas ternama, mendapatkan penghargaan, lalu dikenal banyak orang karena prestasinya.
Inilah jalan prestasi. Jalan yang panjang, melelahkan, tapi hasilnya sering lebih kokoh. Prestasi biasanya lahir dari konsistensi, kesabaran, dan keikhlasan untuk berproses.
Keunggulan dari jalur ini jelas. Pertama, pengakuan yang Anda dapatkan cenderung bertahan lama. Orang menghargai Anda bukan karena satu momen, tapi karena kualitas nyata yang bisa dipertanggungjawabkan. Kedua, prestasi membawa manfaat bukan cuma bagi Anda, tapi juga orang lain. Ilmu, karya, atau keberhasilan yang Anda capai sering meninggalkan jejak positif yang menginspirasi.
Tapi jangan salah, jalur prestasi juga punya tantangan. Kadang jalannya begitu lambat sampai terasa tidak ada yang peduli. Anda bisa merasa kesepian, lelah, bahkan putus asa karena hasilnya tidak segera terlihat. Di sinilah kesabaran diuji.